Malam tadi, Anies mengunjungi wilayah perkampungan yang terletak di daerah Cakung, Jakarta Timur itu. Hujan yang terjadi sepanjang sore kemarin menyebabkan banjir setinggi lebih kurang sekitar 1 meter.
Di sana, Anies tertarik menelusuri sebuah gang kecil yang berada di antara dua dinding pabrik yang menjulang tinggi. Belakangan, Anies mendapati bahwa gang kecil itu merupakan akses masuk ke sebuah perkampungan.
Selain itu, Anies juga menemukan sebuah mistar pengukur ketinggian air yang ditempatkan di dinding samping jalan. Keanehan itu pun begitu menarik bagi Anies. Sebab, mistar pengukur ketinggian biasanya diletakkan di bendungan atau di pintu air.
"Mereka tiap tahun, tiap hujan lebat selalu mengalami banjir sampai mereka memasang mistar ukuran ketinggian air dikampungnya," tutur Anies saat mengunjungi Vihara Dharma Bakti, Tamansari, Grogol, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).
Inspeksi ke pabrik
Terkait itu, Anies menyatakan akan segera melakukan inspeksi ke sejumlah pabrik di wilayah tersebut. Inspeksi, dikatakan Anies jadi penting sebagai langkah mendalami peristiwa banjir yang amat sering terjadi di Rawa Teratai.
Menurut Anies, pendalaman akan dilakukan untuk mencari tahu keterkaitan antara banyaknya jumlah pabrik dengan tingginya potensi banjir di Rawa Teratai.
Tak hanya itu, Anies menyatakan bakal mencari tahu bagaimana pabrik-pabrik di wilayah itu menerapkan standar operasionalnya. Anies curiga, banyaknya pabrik yang tak taat pada ketentuan pembuangan air dan limbah menjadi biang kerok penyebab banjir.
"Di tempat itu banyak pabrik dan kita akan langsung inspeksi apakah mereka menerapkan dan menaati zero run off. Artinya, air hujan turun ke lahannya tidak dialirkan keluar karena kampung sekitar mengalami kebanjiran," tutur Anies.
Meski begitu, Anies menolak mengungkap pabrik yang ia maksud. "Mistar itu di Kampung Rawa Teratai, di samping pabrik besar. Enggak usah sebut nama pabriknya nanti jadi ramai," kata Anies.