Selain itu, mantan presiden direktur PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), itu juga mengakui bahwa dirinya sempat maju sebagai Calon Legislatif dari partai Gerindra, namun gagal.
Tapi, itu adalah masa lalu. Ridha pun tidak mau partai yang dia pimpin ini dikait-kaitkan dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.
"Kalau itukan fakta, tidak mungkin saya bilang tidak. Itukan dulu semua saya kira biasa ya begitu," kata Ridha dalam jumpa pers di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).
Dia menambahkan, Partai Garuda tidak terafiliasi dengan partai lain. Apalagi bila dikaitkan dengan Gerindra lantaran memiliki lambang yang sama, yaitu burung Garuda. Menurut Ridha, setelah reformasi, banyak partai yang juga menggunakan lambang burung garuda.
"Lambang negara kita adalah Garuda Pancasila. Menurut catatan kami, banyak partai politik pascareformasi yang juga punya lambang burung, antara lain Partai Patriot dan PKPI," ujar Ridha.
Dia pun menegaskan, semua kader dan kepengurusan partai di dalamnya merupakan wajah-wajah baru di dunia politik.
"Kami adalah partai baru yang sebagian besar kadernya adalah anak muda yang berkomitmen berjuang secara politik demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik," tutur Ridha.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jendral Partai Garuda, Abdullah Mansuri menjelaskan, hubungan kekeluargaan tak menjadi suatu alasan kedekatan politik. Abdullah juga memastikan, saat ini, Ketumnya itu tidak menjabat dalam kepengurusan partai manapun.
"Kalau ada hubungan darah saya kira tidak boleh dikait-kaitkan juga. Kalau pernah caleg, yang jelas ketua umum tidak pernah menjadi pengurus partai politik manapun, saya pikir itu bukan menjadi suatu alasan," kata Mansuri.
Partai yang dideklarasikan pada 16 Juli 2015 ini lolos menjadi peserta Pemilu 2019. Partai Garuda mendapatkan nomor urut enam.
(Infografis peserta Pemilu 2019: era.id)
