Menteri PUPR Bantah <i>Deadline</i> Penyebab Kecelakaan Proyek
Menteri PUPR Bantah <i>Deadline</i> Penyebab Kecelakaan Proyek

Menteri PUPR Bantah Deadline Penyebab Kecelakaan Proyek

By Riki Noviana | 21 Feb 2018 10:17
Jakarta, era.id — Pemerintah menghentikan sementara seluruh pekerjaan pembangunan infrastruktur pada struktur layang yang menggunakan beban berat. Langkah tersebut diikuti evaluasi menyeluruh terhadap desain, standar operasi prosedur (SOP), metode kerja, sumber daya manusia, peralatan termasuk memperketat pengawasan.

Keputusan ini merupakan hasil pertemuan antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Komite Keselamatan Konstruksi, dan para Direksi BUMN Karya yang berlangsung di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa, (20/2).

Menteri PUPR Basuki mengatakan, pertemuan digelar untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerja dan pengguna layanan hasil konstruksi. Dalam dua tahun terakhir terjadi 14 kecelakaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang beberapa di antaranya mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka.

“Semua pekerjaan yang bersifat layang (elevated) di Indonesia, yang memerlukan pekerjaan dengan beban berat, seperti pemasangan girder dan pilar/pierhead dihentikan sementara. Penghentian sementara berlaku untuk seluruh pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Tol Kalimantan, Tol Sulawesi, jembatan panjang maupun proyek LRT, MRT dan proyek swasta.

Evaluasi menyeluruh akan dilakukan Asosiasi Kontraktor Indonesia dibantu konsultan independen. Sementara untuk konstruksi at grade seperti pekerjaan rigid pavement, pengaspalan, fondasi, bendungan terus dilanjutkan,” jelas Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/2/2018).

Penghentian sementara akan berakhir setelah evaluasi selesai dilakukan dan diterima dengan rekomendasi dari Ketua Komite Keselamatan Konstruksi untuk diputuskan bisa atau tidaknya proyek dilanjutkan.

Menteri Basuki tidak sependapat apabila kejadian kecelakaan konstruksi atau kegagalan bangunan disebabkan oleh percepatan pembangunan infrastruktur.

“Percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia belum apa-apa bila dibandingkan dengan percepatan infrastruktur di negara tetangga seperti Malaysia dan China. Di China, pembangunan jalan tol satu tahun sekitar 4.000 km, Indonesia dalam lima tahun menargetkan 1.000 km. Bukan sebagai sebuah alasan, tetapi kita menekankan pentingnya kedisiplinan pelaksanaan dan pengawasan dalam menjamin kualitas, keamanan dan keselamatan konstruksi,” lanjutnya.

Konstruksi PCB 34 Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 1A roboh pada Selasa (20/2/2018) pukul 03.04 WIB. Peristiwa ini menjadi perbincangan banyak orang karena menimbulkan korban luka dan terjadi lebih dari sekali.

Rekomendasi
Tutup