Jokowi Belum Perlu Cawapres Militer

| 24 Feb 2018 10:08
Jokowi Belum Perlu Cawapres Militer
Presiden Joko Widodo menemui warga di Bali, Jumat (23/2/2018). (Istimewa)
Jakarta, era.id - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, memprediksi Joko Widodo tidak memilih figur dari latar belakang militer, santri, ataupun kaum nasionalis. Menurut dia, Jokowi bakal memilih figur profesional yang memiliki keahlian ekonomi sebagai bakal cawapresnya.

Adapun Jokowi sudah ditetapkan jadi bakal capres yang akan diusung PDI Perjuangan pada Pemilu 2019. Penetapan Jokowi sebagai capres disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas III PDIP di Bali, Jumat (23/2).

Berdasarkan hasil survei Alvara Research Center yang dirilis pada Jumat (23/2) mengenai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah, tercatat kepuasan pada bidang ekonomi di era Jokowi-Jusuf Kalla masih rendah. Dalam aspek lapangan kerja misalnya, hanya mencapai 59,7 persen.

Namun secara umum tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi masih tinggi, yakni mencapai 77,3 persen.

Ubedilah melanjutkan, sosok potensial untuk menjadi pendamping Jokowi pada Pemilu 2019 adalah Airlangga Hartarto atau Sri Mulyani. Airlangga saat ini menjabat Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Perindustrian, sedangkan Sri merupakan Menteri Keuangan.

Selain ahli dalam bidang ekonomi, kata Ubedilah, Jokowi juga akan lebih sreg berduet dengan figur yang memiliki chemistry agar lebih solid menghadapi persaingan politik tahun depan.

"Kemungkinan besar Jokowi memilih dari unsur profesional yang memiliki keahlian ekonomi, karena tantangan ekonomi setelah 2019 tidaklah mudah, bahkan cenderung berat," kata Ubedilah, kepada era.id, Sabtu (24/2/2018).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri memberikan mandat kepada Joko Widodo sebagai bakal calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2019.

Kepastian itu disampaikan Megawati dalam Rakernas III PDIP yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2).

 

Rekomendasi