Ketua DPR: Idealnya Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

| 26 Feb 2018 10:26
Ketua DPR: Idealnya Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Radiansyah/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyebut figur ideal untuk jadi bakal calon wakil presiden Joko Widodo adalah figur yang elektabilitasnya tinggi. Menurut dia, berdasarkan hasil sejumlah survei, figur dengan elektabilitas tinggi itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Berdasarkan hasil survei Poltracking yang dirilis pada 18 Februari 2018, elektabilitas Jokowi mencapai 57,6 persen, dan Prabowo 33,7 persen. Untuk figur bakal cawapres, figur dengan elektabilitas tertinggi adalah Jusuf Kalla (15,9 persen), Gatot Nurmantyo (7,9 persen), Ridwan Kamil (6,1 persen), Muhaimin Iskandar (5,2 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (4,4 persen).

Saat nama Jusuf Kalla tidak dimasukkan dalam survei tersebut, nama Agus Harimurti Yudhoyono menjadi figur dengan elektabilitas tertinggi (12,4 persen).

Bambang mengungkapkan, untuk kesamaan dan pengalaman politik, Jusuf Kalla cukup ideal kembali mendampingi Jokowi pada Pemilu 2019. Namun jika undang-undang tidak mengizinkan karena Jusuf Kalla sudah dua kali menjabat wapres, maka pilihan terbaik lainnya adalah Prabowo. Adapun Jusuf Kalla sudah menyatakan Jokowi sebaiknya didampingi figur muda pada pilpres tahun depan.

Bambang melanjutkan, jika Jokowi didampingi Prabowo maka peluang kemenangan makin besar dan tidak akan ada potensi perpecahan yang menghambat kinerja pemerintah serta DPR. Dia menyampaikan hal itu berdasarkan hasil Pilpres 2014 yang membuat parlemen terbelah dan kinerja pemerintahan terganggu hingga lebih dari setahun.

"Jokowi sekarang ini butuh cawapres yang bisa menambah elektoral, bukan malah menjadi beban. Yang paling bagus buat bangsa kita supaya tidak ada lagi pertarungan tajam menyisakan luka, yang ideal adalah pasangan Jokowi-Prabowo," ujar politisi Partai Golkar tersebut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).

Meski demikian, kata Bambang, Golkar hanya memberikan masukan karena kewenangan soal bakal cawapres akan diputuskan Jokowi berdasarkan hasil pembicaraan dengan partai koalisi. Menurut Bambang, Golkar hanya ingin Jokowi fokus pada perluasan akses pendidikan dan perumahan rakyat, harga sembako yang stabil, dan menambah lapangan pekerjaan.

Adapun nama bakal cawapres Jokowi makin ramai dibicarakan setelah PDIP menyatakan mendukung Jokowi pada Pemilu 2019. Sebagai partai pendukung utama, keputusan PDIP disambut baik Partai Hanura, Golkar, PPP, dan Nasdem.

Adapun Prabowo didorong internal partainya kembali maju sebagai capres pada 2019. Tapi Prabowo belum menjawab tegas dan masih menghitung dukungan nyata dari rakyat.

 

Rekomendasi