PKL 'Nyaru' OK OCE Angkat Suara
PKL 'Nyaru' OK OCE Angkat Suara

PKL 'Nyaru' OK OCE Angkat Suara

By Yudhistira Dwi Putra | 01 Mar 2018 16:31
Jakarta, era.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mencopot sejumlah spanduk OK OCE yang terpasang di sejumlah tenda pedagang kaki lima (PKL) di areal trotoar di wilayah Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pemprov terpaksa mencopot spanduk para PKL, sebab belakangan diketahui bahwa para PKL sejatinya adalah pedagang liar dan tak terhimpun sebagai PKL binaan OK OCE.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut adanya kemungkinan oknum yang bermain dalam hal itu, dengan sengaja mengatasnamakan OK OCE, mendompleng nama program binaan enterpreneurship milik pemprov yang menurut Sandi sukses berat.

Sandi bukan mencurigai para PKL. Namun, ia khawatir ada oknum lain yang cari kesempatan dalam kesempitan. "Selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," kata Sandi.

Siapa mereka?

Lalu, siapa sebenarnya para PKL itu? Darimana mereka berasal?

Kamis pagi (1/3/2018), era.id memantau langsung lapak dagang para PKL di sepanjang Jalan Aditiawarman I. Pukul 09.00 WIB, para PKL sudah terlihat berjajar, mengokupasi wilayah trotoar dengan lapak dagang portable yang mereka miliki.

Puji (42), pedagang alat elektronik yang ditemui di lokasi menuturkan, mayoritas PKL yang berada di lokasi merupakan PKL yang telah puluhan tahun berlapak di sana. "Pedagang lama semua enggak ada yang baru. Saya aja udah sepuluh tahun. Malah ada yang lebih dari dua puluh tahun," kata Puji.

Seorang pedagang lain, Bahtiar (30) bercerita, semasa pemerintahan Gubernur Ahok, para PKL sempat digusur habis-habisan.

Namun, pada masa pemerintahan Anies, para PKL diizinkan berdagang, dengan syarat mereka tak boleh berdagang di bahu jalan. "Awalnya dikejar-kejar sama Satpol PP ketika masih berjualan di bahu jalan," tutur Bahtiar.

Sejatinya, mereka bahagia betul berada di bawah pemerintahan Anies. Dan kini, berkat ekspos media massa, nasib mereka akhirnya terangkat.

Tak cuma terangkat, Sandi pun sempat berujar akan menghimpun para PKL Melawai sebagai PKL binaan OK OCE.

Selain persoalan spanduk, sejatinya di Melawai juga ada masalah okupasi trotoar. Menariknya, berdasar keterangan yang dihimpun di lapangan, berbagai persoalan yang terjadi di lapak dagangan PKL itu telah disetujui oleh pejabat administratif setempat.

Tags : ok oce
Rekomendasi
Tutup