Pantau era.id, warga mulai hadir di kantor pusat informasi pada pukul 10.00 WIB hingga jelang makan siang. Warga yang ditemui di lokasi mengaku sedang mencari tahu mengenai harga dan dasar hukum kepemilikan rumah di sana.
Seorang calon pembeli, Daniel (35), mengatakan dia ingin tahu skema pembayaran rumah DP nol rupiah itu. Menurut dia, sosialisasi skema pembayaran rumah belum jelas.
Misal, soal harga dua kamar rumah itu yang dibanderol Rp320 juta dengan cicilan 20 tahun lebih. Asumsi dia, rumah tersebut bisa dicicil Rp1,3 juta per bulan. Tapi kenyataannya tidak demikian.
"Hitungan saya, Rp320 juta itu dibagi 20 tahun jadi setiap bulan Rp1,3 juta. Ternyata enggak. Ternyata tipe dua kamar bisa dicicil Rp2,1 juta per bulannya," kata dia.
"Selain harga, saya juga menanyakan dasar hukum kepemilikan. Banyak yang nulis kalau rumah di sini bisa dimiliki tapi tak bisa dijual ke orang selain ke pemerintah. Ini juga saya bingung," imbuhnya.
Suasana pembangunan rumah DP nol rupiah (Suriaman/era.id)
Sayang, kebingungan Daniel ini tak mampu dijawab pegawai yang bertugas memberikan informasi di sana. Daniel mengatakan, pegawai hanya meminta dia datang kembali ke lokasi setelah badan layanan umum daerah (BLUD) sudah terbentuk.
"Tadi si Farida (petugas informasi) bilang, 'rumahnya bisa dimiliki tapi enggak bisa dijual ke orang selain DKI (Pemerintah)', pas saya tanya kok kayak gitu? Barang yang sudah kita miliki bebas dong mau dijual ke siapa. Farida diam dan minta datang kembali 10 April biar dapat informasi yang lebih jelas," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Farida mengaku hanya diperintahkan atasannya memberikan informasi seputar syarat administrasi kepemilikan rumah DP nol rupiah.
"Dari atas, kami ini cuma diminta memberikan informasi administrasi. Seperti, syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapatkan rumah di sini. Syaratnya itu, harus sudah nikah, itu yang pertama. Kemudian tidak boleh dibeli lunas, warga DKI dan gaji maksimal 7 juta," tuturnya.
"Di luar dari itu, ya silakan saja datang ke sini di atas tanggal 10 April. Kira-kira setelab BLUD ada," imbuhnya.
Suasana pembangunan rumah DP nol rupiah (Suriaman/era.id)
Terkait harga rumah, dia menjelaskan, untuk satu unit rumah dengan tipe 21 dibanderol sekitar Rp185 juta. Sedangkan tipe 36 ditaksir Rp320 juta.
"Cicilan satu kamar Rp1,2 juta per bulan. Dua kamar Rp2,1 juta per bulan dengan beban cicilan selama 20 tahun," kata dia.
Dikatakan Farida, harga rumah untuk masing-masing tipe yang ada saat bisa saja berubah setelah BLUD terbentuk pada April mendatang.
Dia menambahkan, rumah murah tersebut dibangun PD Pembangunan Sarana Jaya bekerja sama dengan PT Totalindo. Langkah awal, rumah yang dibangun satu tower dengan ketinggian 15-20 lantai dan terdiri dari 700 unit.
"Tower kedua akan dibangun setelah melihat respons di tower pertama itu. Bisa dibangun bisa juga enggak. Kan tadi saya bilang tergantung respons," ungkap Farida.
(Infografis/era.id)