PSI Beberkan Isi Pertemuan dengan Jokowi
PSI Beberkan Isi Pertemuan dengan Jokowi

PSI Beberkan Isi Pertemuan dengan Jokowi

By Nanda Febrianto | 03 Mar 2018 22:07
Jakarta, era.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai ada anggapan kurang tepat terkait pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana pada Kamis (1/3) lalu. Pertemuan itu gunjingan lantaran Jokowi menggunakan Istana untuk perjamuan politik.

Ketua Umum PSI Grace Natalie mengungkapkan, pertemuan itu diinisiasi DPP PSI untuk menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Jokowi. Dia menilai hal itu lumrah terjadi karena membicarakan masalah kebangsaan dan negara.

"Terkait penuntasan kemiskinan, terkait dengan problem korupsi dan intoleransi," ujar Grace di DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2018).

Soal intoleransi, menjadi pembahasan mendalam antara DPP PSI dengan Jokowi. Grace menjelaskan, demokrasi Indonesia menjadi tercela karena meningkatnya praktik intoleransi di sejumlah aspek, salah satunya di media sosial.

“Indonesia sempat mendapatkan posisi yang baik, kualitas demokrasi kita sempat disejajarkan dengan negara-negara yang demokrasinya lebih mapan,” ucap Grace.

Grace menambahkan, jelang dua agenda politik besar di Indonesia, masalah toleransi belum ada tanda-tanda menurun. Hal itu, kata Grace, bisa mengkhawatirkan ketika Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 berlangsung.

Sejumlah langkah-langkah strategis, kata Graces, telah dibangun PSI untuk menangkal isu intoleransi tersebut. Diikuti pencegahan bila ada upaya menjatuhkan Jokowi. Alasannya, sejak awal PSI mendukung Jokowi maju di Pilpres 2019. 

"Tanpa beliau minta pun, boleh dicek ya pada produk-produk medsos PSI, kita memberikan dukungan dalam bentuk mengcover isu-isu yang mencoba menghantam Pak Jokowi," urainya.

PSI menggelar pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (1/3) lalu. Pertemuan ini memantik kritik keras dari partai oposisi. PSI, meski baru pertama kali mengikuti pemilu yang berarti belum punya suara di legislatif, sejak awal tegas mendukung Jokowi dalam Pilpres mendatang. 

Rekomendasi
Tutup