"Benar (keponakan), tidak ada urusannya dengan saya," ungkap Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl Bungur Raya, Jakarta Pusat, Senin, (5/3/2018).
Bekas Ketum Partai Golkar tersebut mengaku tidak pernah ikut campur dalam bisnis keponakannya tersebut. Sementara di dalam proyek e-KTP, Novanto mengaku bahwa keponakannya itu baru ikut saat menjelang lelang.
“Enggak tahu. Terakhir-terakhir saja. Setelah ada masalah dia baru tahu, dia ikut lelang,” kata Novanto.
Ditambahkan Novanto, selama menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, dia tidak pernah membantu urusan keponakannya.
"Itu urusannya. (Irvanto) sudah dewasa. Saya enggak ikut campur, silahkan tanya Irvanto saja," jelas Novanto.
Sebelumnya, KPK kembali menetapkan dua orang tersangka terkait kasus e-KTP, kedua tersangka baru itu Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung.
"KPK telah temukan bukti permulaan cukup untuk tetapkan dua orang lagi sebagai tersangka, IHP dan MOM," kata Ketua KPK Agus Rahardjo, Rabu (28/2).
Keduanya, diduga bersama Novanto; Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo; anggota Konsorisum PNRI, Andi Narogong, Irman dan Sugiharto; merekayasa proyek e-KTP dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain, korporasi.
