"Dari 45 peristiwa tiga kejadian betul-betul terjadi, 42 peristiwa hoaks," kata Ketua Satgas Nusantara, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di Mabes Polri, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/2/2018).
42 kasus penyarangan ulama yang viral di media sosial dikelompokkan menjadi tiga kategori. Pertama, peristiwa yang direkayasa. Kedua, peristiwa tindak pidana umum namun diviralkan di media sosial seolah-olah korbannya orang gila. Ketiga, peristiwa yang tidak terjadi sama sekali, namun disebarkan di media sosial seolah-olah terjadi penyerangan terhadap ulama.
Gatot mengatakan, tiga kasus yang benar-benar terjadi sudah didalami. Hasilnya, kepolisian belum menemukan keterkaitan antara kasus satu dengan dua kasus lainnya.
Sedangkan 42 kasus hoaks penyerangan terhadap ulama, hasilnya satu berita hoaks memiliki keterkaitan dengan berita hoaks lainnya.
"Yang di medsos kami temukan keterkaitan," ungkap dia.
Infografis (era.id)
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Fadil Imran menuturkan, berita bohong penyerangan terhadap ulama di media sosial disebarkan grup Muslim Cyber Army (MCA).
"Pelaku-pelaku yang tergabung dalam MCA itu ada yang dulunya tergabung dengan Saracen," katanya.
Sebelumnya, penyidik Siber Bareskrim menangkap enam orang anggota MCA di sejumlah lokasi yang berbeda yakni Muhammad Luth (40) ditangkap di Tanjung Priok, Jakut; Rizki Surya Dharma (35) di Pangkalpinang; Ramdani Saputra (39) di Bali; Yuspiadin (25) di Sumedang; Ronny Sutrisno (40) serta Tara Arsih Wijayani (40).
Di media sosial, kelompok ini rutin menyebarkan postingan foto video dan berita palsu berisi penghinaan, fitnah dan pencemaran nama baik terhadap pemimpin dan para pejabat negara. "Mereka rutin memposting penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pejabat pemerintah dan anggota DPR," kata Fadil.
Kelompok ini juga kerap memposting hal-hal bernuansa SARA di medsos, termasuk isu provokatif tentang penyerangan dan penculikan ulama dan isu kebangkitan PKI.
Infografis (era.id)