Mengenang Gempuran Hoaks Anies-Sandi
Mengenang Gempuran Hoaks Anies-Sandi

Mengenang Gempuran Hoaks Anies-Sandi

By bagus santosa | 06 Mar 2018 10:29
Jakarta,era.id- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku, menerima lebih dari 120 hoaks, selama Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun dia enggan menceritakan detail pengalamannya dan memilih melupakannya. 

"Banyak sekali, kita mencatat ada 120 hoaks, salah satunya, saya enggak mau share juga karena itu bisa menjadi hoaks. Jadi buat apa ditanya yang belakang-belakang," kata Sandi di Balaik Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Sandi menambahkan, berita hoaks yang menerpanya tidak hanya terjadi ketika pilkada saja, tapi juga setelah dia ditunjuk jadi pemenang Pilkada 2017. 

"120 lebih selama pilkada kemarin dan lebih (banyak) setelah itu (pilkada) juga," ungkap Sandi. 

Dalam menghadapi hoaks tersebut, Sandi membuat inovasi, salah satunya dengan membuat website yang khusus melawan hoaks yang ada. 

"Meluncurkan website fitnahlagi.com untuk mengklarifikasi semua hoaks," kata dia.

Dia pun mengajak warga Jakarta untuk aktif dalam memerangi hoaks dengan cara tidak menyebarkannya.

"Kita pastikan kalau kita berhenti menyebar itu, akan menurun semua (hoaks)," tutup Sandi. 

(Infografis/era.id)

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Januari dan Februari 2018, tercatat 8.575 laporan terkait konten ilegal mulai dari hoaks, radikalisme, pelanggaran keamanan informasi dan ujaran kebencian.

Jika dipetakan platform to platform, Facebook adalah platform paling banyak digunakan untuk menyebar konten seperti itu dengan catatan 237 aduan. Setelahnya adalah Instagram sebanyak 217 aduan, YouTube sebanyak 73 aduan dan Twitter sebanyak 53 aduan.

Sedangkan untuk penanganan hukumnya, sejumlah orang dari berbagai kelompok sudah ditangkap karena membuat dan menyebarkan hoaks melalui media sosial.

Di antaranya, Kelompok Saracen yang diungkap pada Agustus 2017 dan Muslim Cyber Army yang ditangkap polisi Februari 2018. 

Rekomendasi
Tutup