ICW Sodorkan Mahfud MD untuk Cawapres Jokowi
ICW Sodorkan Mahfud MD untuk Cawapres Jokowi

ICW Sodorkan Mahfud MD untuk Cawapres Jokowi

By Ahmad Sahroji | 06 Mar 2018 20:16
Jakarta, era.id - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, menilai Mahfud MD merupakan sosok ideal pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dinilai mampu mengisi kelemahan atas ketimpangan hukum dan demokrasi yang terjadi pada pemerintahan Jokowi saat ini.

"Kenapa menurut saya Pak Mahfud MD? Karena tidak bisa dibantah bahwa tantangan terbesar bagi pemerintahan Jokowi hari ini kan lemahnya isu-isu hukum dan demokrasi," kata Donal dalam sebuah diskusi,di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (6/3/2018).

Donal menilai pemerintahan Jokowi saat ini hanya terfokus pada pembangun infrastruktur fisik yang berakibat terjadinya ketimpangan pada infrastruktur hukum dan demokrasi. Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dari angka corruption perseption indeks (CPI) Indonesia yang mengalami stagnansi.

"Sekali pun Jokowi membangun infrastruktur di mana-mana di seluruh Indonesia, tetapi ada infrastruktur hukum dan demokrasi yang tidak kunjung dibangun secara lebih baik dan terjadi kesenjangan," ujarnya.

ICW memandang setidaknya ada tiga syarat capres dan cawapres ideal dari aspek demokrasi dan penegakan hukum. Ketiga syarat itu di antaranya sosok bersih dan negarawan; memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat serta konsisten; dan berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis.

Donal mengatakan tidak mudah mencari sosok yang punya tiga syarat untuk mendampingi Jokowi atau poros lain yang akan muncul. Kendati demikian, dia menilai sosok Mahfud MD merupakan satu di antara sedikit orang mampu memenuhi tiga kriteria tersebut.

"Tapi saya berpikir dan berani mencoba menawarkan nama yang menurut kami ideal Prof Mahfud MD menurut saya salah satu di antara sedikit orang yang bisa memenuhi tiga kriteria. Berbicara soal bersih dan negarawan beliau adalah mantan hakim konstitusi," ucapnya.

Rekomendasi
Tutup