"(Untuk deklarasi) ini menunggu waktu aja. Tapi maksimal akhir Maret ini kita sudah jelas deklarasi calon presiden dari Gerindra," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Kepastian deklarasi ini, menurut Dasco juga sudah dikomunikasi kepada pengurus partai di daerah. Dasco bilang, persiapan untuk deklarasi ini sudah hampir matang.
"Karena sepanjang ini melakukan komunikasi ke daerah-daerah itu sudah kalau menurut saya itu sudah mencapai 80 persen pasti Maret ini kita akan deklarasikan calon presiden dari Gerindra," kata dia.
Terkait cawapres, kata Dasco, Partai Gerindra membuka peluang kepada semua partai. Tetapi, dia mengatakan, Gerindra tetap memiliki perhitungan dalam memilih calon yang tepat. Dasco menginginkan cawapres yang akan mendampingi Prabowo merupakan orang yang dinginkan rakyat.
"Saya bilang ini kan kalkulasi masih berjalan. Calon yang disodorkan, tetapi akan kita lihat, kita kalkulasikan, minta pendapat rakyat pendukung calon presidennya. Ada mekanismenya juga, baik secara internal DPP nanti maupun pengenalan di masyarakat," tutur Dasco.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ini menambahkan, sosok cawapres Gerindra ini harus memiliki kecocokan lebih dulu dengan Prabowo. Setelah itu, kriteria lainnya baru disusun belakangan.
"Ini kan bhinneka tunggal ika. Latar belakang sah-sah saja yang penting bukan berasal dari organisasi terlarang. Mau militer, mau santri oke sepanjang rakyat suka," kata Dasco.
Untuk saat ini, baru Joko Widodo yang diusung untuk menjadi calon presiden. Dia didukung delapan partai. Lima partai di parlemen, yaitu PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura. Serta, tiga partai di luar parlemen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).