Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, penataan seharusnya mengedepankan unsur lingkungan. Maka, tak seharusnya penataan mengorbankan pohon-pohon.
Nirwono mengaku heran. Bukannya menanam pohon, pemprov malah menebang pohon. "Harusnya desain trotoar mengikuti dan mempertahankan pohon-pohon tersebut, bahkan menambah lebih banyak lagi," tulis Nirwono.
Pemprov sejatinya mengaku akan memindahkan pohon-pohon tersebut ke sejumlah lokasi di Jakarta Utara. Namun tetap saja, penebangan pohon akan berdampak pada penurunan kualitas udara di Sudirman-Thamrin.
"Pohon-pohon besar yang kuat sebagai peneduh jalan dan penyerap polutan kendaraan, bukan memindahkan yang jauh dari lokasi awal," kata Nirwono.
Makin kusut
Selain masalah lingkungan, rencana pemprov memperlebar trotoar dari delapan meter menjadi 12 meter juga dianggap tak tepat. Sebab, pelebaran trotoar dipastikan akan memakan jalur pengendara motor.
Tak hanya itu, rencana pemprov menyatukan jalur motor dengan bus reguler diyakini Nirwono tak akan efektif. Logikanya, laju motor akan terhambat dengan laju bus yang diwajibkan berhenti di setiap halte.
"Yang terjadi, pengendara motor akan masuk ke kanan, ke jalur kendaraan pribadi (jika lancar) atau nekat menerobos masuk trotoar yang terbuka lebar," ungkap Nirwono.
Menurut Nirwono, untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, dan sebagai solusi masalah kemacetan di Jakarta, pemprov seharusnya membenahi sistem dan sarana transportasi umum. Bukan melebarkan trotoar.
Desain penataan trotoar di Sudirman-Thamrin
Sebelumnya, Anies telah mengingatkan bahwa proses penataan trotoar pasti akan menyebabkan hambatan beraktivitas warga. Karenanya, ia meminta agar masyarakat bersabar, tak terburu-buru memprotes kebijakan-kebijakannya.
"Kalau lagi konstruksi, pasti repot itu growing pain seperti gigi tumbuh, tuh, sakit. Tapi nanti begitu sudah tumbuh, fine. Jangan sedikit-sedikit protes. Kami mengharap bapak dan ibu menghargai renovasi yang sedang berjalan," ungkap Anies.
Anies yakin, rancangan penataan trotoar Sudirman-Thamrin akan sangat keren dan mengedukasi. "Dari sisi rancangan maupun fasilitasnya, kita akan bisa menyaksikan performa kesenian setiap sore di sepanjang Sudirman-Thamrin. Tempat ini juga dapat menjadi lahan edukasi. Di bawahnya banyak saluran pipa, dari pipa pembuangan air, saluran air bersih, kabel-kabel dengan dibatasi kaca transparan agar anak-anak bisa melihat apa yang ada di sana sebagai tempat edukasi,"