Andi Mallarangeng: Idealnya Ada Poros Ketiga
Andi Mallarangeng: Idealnya Ada Poros Ketiga

Andi Mallarangeng: Idealnya Ada Poros Ketiga

By bagus santosa | 11 Mar 2018 11:58
Bogor, era.id - Politikus Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng menyebut Pemilu 2019 idealnya terdiri dari tiga poros. Hal ini disampaikannya sebelum Rapimnas Partai Demokrat yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

"Kalau ditanya, idealnya tentu ada poros ketiga. Idealnya ya. Kalau kita (Demokrat) punya 20 persen, kita langsung usung capres sekarang. Tapi realitasnya kita cuma punya 10 persen," kata Andi, Minggu, (11/3/2018).

Partai berlambang bintang mercy ini pun tengah menjajaki kesempatan untuk mencari koalisi jelang Pemilu 2019. Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengatakan, Demokrat adalah partai tengah yang bisa berkoalisi dengan siapa saja. Namun, tentu ada syarat yang harus dipenuhi agar koalisi tersebut dapat terbentuk.

"Seperti Pak SBY sudah katakan ada tiga syarat. Pertama kerangkanya harus tepat, kedua respect and trust, ketiga platform-nya dari koalisi harus dibicarakan bersama tentu saja," kata terpidana kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang itu.

Namun, dia menilai masih ada beberapa bulan untuk mendeklarasikan pencalonan capres dan cawapres. Meski begitu, Andi mengatakan Agus Yudhoyono sudah melakukan safari politik dengan bertemu sejumlah tokoh, di antaranya, Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan kini tengah mencari waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Inilah esensi dari demokrasi, di mana kami sebagai partai tengah membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan partai lain. Tapi, hasilnya masih berproses," ungkap Andi.

Terkait apakah Demokrat akan memberikan dukungan kepada Joko Widodo dalam Pemilu 2018, Andi juga menilai bahwa Jokowi merupakan seorang demokrat. 

Namun, kini partainya tengah melihat situasi selanjutnya. Termasuk apakah ketiga syarat yang telah disebutkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dapat dipenuhi atau tidak oleh Jokowi.

Rekomendasi
Tutup