Satu tahun belakangan, Dita berjualan susu murni 'botolan' secara online. Facebook, ia pilih sebagai etalase virtualnya, selain Instagram yang belakangan ia gunakan untuk memperluas pasarnya.
Facebook, dikatakan Dita, telah mengubah banyak hal dalam hidupnya. Lewat Facebook, ia bisa menjual Sudon Drink --produk susu buatannya-- kepada lebih banyak orang.
Bahkan, atas besarnya potensi yang ia lihat dari bisnis ini, Dita memberanikan diri berhenti bekerja sebagai apoteker di sebuah rumah sakit swasta.
"Jelas banyak yang berubah (dari hidup Dita). Termasuk melepas pekerjaan demi fokus ini (berbisnis)," kata Dita, Minggu (11/3/2018).
Bukan hanya Dita. Facebook telah mengubah banyak kehidupan orang lain di seluruh dunia. Menurut data yang dihimpun tim riset era.id, per Januari 2018, Facebook telah mengikat 2,13 miliar pengguna aktif bulanan dan 1,4 miliar pengguna aktif harian.
Facebook memang menarik. Algoritma yang dirancang Facebook membuat media sosial ini dapat dinikmati oleh hampir semua kalangan. Dilihat dari data statista.com misalnya, yang menunjukkan bagaimana Facebook digandrungi segala usia.
Di negeri kelahirannya, Amerika Serikat (AS), Facebook memiliki 223,1 juta pengguna. 39,4 juta berada pada rentang usia 18-24 tahun, 58,3 juta pengguna berusia 25-34 tahun, 42,4 juta (35-44 tahun), 35,4 (45-54), 26,5 juta (55-64), hingga 21,1 juta pengguna berusia lanjut, 65 tahun ke atas.
Facebook mengubah dunia
Dan bukan cuma perkara bisnis. Facebook telah mengubah begitu banyak aspek dalam kehidupan masyarakat dunia. Sebuah studi yang dilakukan Gartner, perusahaan riset teknologi informasi yang berdiri di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat menjelaskan, sejauh mana Facebook mengubah dunia.
Pertama, Facebook jelas telah memangkas persoalan ruang. Facebook mengubah cara umat manusia berinteraksi. Bermodal jaringan internet, Facebook memungkinkan penggunanya menjalin komunikasi dengan pengguna lain di seluruh dunia.
Kedua, Facebook mengubah cara manusia berbagi kehidupan. Fitur berbagi foto, video, dan teks, membuat banyak orang makin terbuka soal kehidupan pribadi dan gagasannya, Dalam sudut pandang tersebut, Facebook turut mengubah cara penggunanya melihat sebuah privasi.
Dan seperti yang terjadi dalam hidup Dita. Facebook mengubah pola industri dunia. Sekarang, bisnis dunia maya tumbuh pesat, menggerus perlahan industri yang dibangun secara fisik di dunia nyata.
Pemuda di balik Facebook
Mark Zuckerberg adalah orangnya. Salah satu pemuda paling berpengaruh di dunia. Usianya kini baru menginjak 33 tahun. Namun, karyanya sudah berhasil mengubah tatanan dunia sedemikiar rupa, sebagaimana dipaparkan dalam riset Gartner.
Berawal dari sebuah kamar di Asrama Universitas Harvard, Zuckerberg bersama Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz serta Chris Hughesteman, mendirikan sebuah situs jejaring sosial bernama Facemash pada Oktober 2003.
Saat itu, Facemash hanya berisikan foto-foto mahasiswa Harvard yang berhasil diperoleh Zuckerberg dengan cara meretas jaringan administrasi Harvard. Akibat perbuatannya, Zuckerberg sempat terancam dikeluarkan dari kampus. Namun, ancaman itu dibatalkan. Zuckerberg pun memperluas proyeknya.
Pada Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan situs baru yang diberi nama The Facebook. Lalu, pada musim panas 2004, The Facebook diinkorporasikan. Sean Parker, mentor Zuckerberg diangkat menjadi presiden perusahaan.
Di bulan yang sama, Peter Thiel, pendiri PayPal menyuntikkan dana investasi pertama untuk The Facebook. Satu tahun kemudian, The Facebook resmi berganti nama menjadi Facebook, setelah membeli domain facebook.com seharga 200.000 USD.
Langkah-langkah penting lain dirajut oleh Zuckerberg dan Facebook sejak saat itu. Termasuk mengakuisisi Instagram pada 2012 dan WhatsApp dua tahun setelahnya.
Facebook kini jadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dengan pendapatan 40,7 miliar USD, dengan perolehan laba bersih 15,9 miliar USD pada 2017. Hingga Desember 2017, Facebook telah menampung 25.105 tenaga kerja.
Zuckerberg berhasil menempatkan diri dalam jajaran orang paling kaya di dunia dengan pendapatan bersih mencapai 74,6 miliar USD. Zuckerberg ditahbiskan sebagai orang terkaya nomor empat di dunia versi Bloomberg's Billionaires Index, bersanding dengan Jeff Bezos (Amazon), Bill Gates (Microsoft) dan Warren Buffet (Berkshire Hathaway).
Lebih dari itu., pada 1 Desember 2015, Zuckerberg bersama istrinya, mendirikan Chan Zuckerberg Initiative (CZI). Lewat lembaga amal ini, keduanya berkomitmen mendonasikan 99 persen saham senilai 45 miliar USD yang mereka miliki di Facebook untuk berbagai proyek amal di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, akses internet hingga mendorong kemajuan potensi manusia.
Pendirian CZI turut diikuti isu Zuckerberg akan maju sebagai calon presiden AS pada Pemilu 2020. Pasalnya, di CZI, sejumlah profesional yang sempat berkecimpung dalam dunia politik berkumpul.
David Plouffe misalnya, yang pernah menjadi manajer kampanye Barrack Obama di tahun 2008 yang menjabat sebagai Presiden Kebijakan dan Advokasi CZI. Selain itu, ada nama Ken Mehlman yang terlibat dalam kampanye George W Bush pada Pemilu 2004 dan Amy Dudley, mantan penasihat komunikasi senator dari Virginia, Tim Kaine yang menduduki sejumlah posisi penting di CZI.
Selain itu, perekrutan Joel Benenson --mantan penasihat politik Barrack Obama-- sebagai konsultan CZI dan hobi Zuckerberg blusukan ke sejumlah daerah di Amerika Serikat sejak 2017 turut memperkuat isu bahwa Zuckerberg akan terjun ke dunia politik.
Namun, belakangan kabar itu dibantah oleh Zuckerberg. "Tidak," katanya sebagaimana dilansir StraitsTimes pada (25/1/2017).
Isu pencalonan Zuckerberg sebagai presiden mendapat respons beragam dari masyarakat Amerika Serikat kala itu. Ada yang menolak dan mempertanyakan hasrat politik Zuckerberg. Namun, ada juga yang menyatakan siap mendukung Zuckerberg andai langkah politik itu betul-betul diambilnya.