Menurut Vini, menjadi apatis atau golput nantinya malah akan berujung kerugian bagi konstituen itu sendiri. Vini menganalogikan pemilu seperti memilih singa atau macan, mana yang kira-kira bisa dijinakkan.
"Minimal pilih mana calon yang paling bisa mengerti kita, karena kalau tidak memilih pun nantinya kita tetap dipimpin oleh salah satu dari mereka." tutur Vini beberapa waktu lalu.
Sikap apatis milenial, katanya, diakibatkan oleh kurangnya ruang berkreasi yang disediakan oleh pemangku kebijakan. Imbasnya, partisipasi kaum muda terus menurun setiap ada hajatan pesta demokrasi. Hal ini mestinya jadi fokus tersendiri bagi politisi, mengingat salah satu konstituen terbesar saat ini adalah kaum muda.
Dalam bincang-bincang yang dilakukan tim era.id ini, hadir pula Anwar Jimpe, Kurator dari Tanah Indie Makassar. Jimpe menekankan pendekatan kepada muda sangat penting dilakukan oleh seorang calon pemimpin. Karena hampir di setiap kota populasi anak muda selalu dominan. Biar enggak penasaran sama obolannya, cek videonya yuk!