PAN Ogah Pikirkan Pembentukan Poros Baru
PAN Ogah Pikirkan Pembentukan Poros Baru

PAN Ogah Pikirkan Pembentukan Poros Baru

By bagus santosa | 16 Mar 2018 14:32
Jakarta, era.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tak mau ambil pusing dengan pembentukan poros pada Pemilu 2019 mendatang. 

Ia lebih memilih fokus merayakan tahun politik ini menjadi berkualitas dan tak ada kegaduhan ketimbang memikirkan poros politik untuk 2019.

"Menurut saya di tahun politik ini bukan soal poros tapi yang paling penting bagaimana pileg,  pilkada dan pilpres ini berkualitas. Tidak membuat kita berhadap-hadapan," ucap Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Zulkifli menuturkan, pilkada, pileg dan pilpres harusnya menjadi pesta demokrasi yang luhur. Jangan sampai, sambungnya, pesta demokrasi lima tahunan tersebut mengalami gangguan.

"Oleh karena itu kita tidak mempertaruhkan segalanya untuk mencapai kemenangan," kata Ketua MPR RI itu.

Kalaupun perlu dibentuk poros baru, Zulkifli menyarankan poros tersebut diberi nama poros nasional.

"Saya mengajak poros nasional itu poros yang rasional, bukan capres 1, 2, 3. Kita bicara untuk kepentingan Indonesia. Kita bicara mengenai rakyat sejahtera, kita bicara umat yang teduh aman damai. Kita bicara rakyat yang tidak saling menghujat, tentu adu program, adu konsep bagaimana kita misalnya tidak tergantung pada impor," kata dia.

Baca Juga: Setelah Rapimnas, Demokrat akan Temui PAN dan PKB

Mantan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meminta seluruh elemen masyarakat untuk move on dari kebiasaan lama dan tidak mengadu domba, saling hujat, apalagi memakai isu SARA. Sebab, mmenurutnya, jika cara-cara itu digunakan akan sangat berbahaya.

"Orang sudah jauh kalau kita masih terus Pilkada yang rutin itu mengaduk-ngaduk perasaan apalagi memakai SARA itu berbahaya sekali. Itu buat saya yang betul begitu," tandasnya.

Wacana pembentukan poros ketiga ini mencuat setelah PAN, PKB dan Demokrat melakukan pertemuan di sebuah restoran di Jakarta Selatan, pada 8 Maret lalu. Namun, belum ada tindaklanjut dari sejak pertemuan itu

(Infografis/era.id)

Rekomendasi
Tutup