Melawan Narkoba Taiwan
Melawan Narkoba Taiwan

Melawan Narkoba Taiwan

By Yudhistira Dwi Putra | 17 Mar 2018 06:19
Jakarta, era.id - Huang Jhong Wei meregang nyawa, kala timah panas petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menembus lapisan daging dan kulit di tubuhnya. Petugas terpaksa menembak si warga Taiwan yang nekat melawan. Huang tak tahu saja, narkoba sedang gencar-gencarnya dilawan, tak kecuali narkoba dari Taiwan.

Selain Huang, ada juga Sadikin, dua warga lokal yang nakal. Gimana enggak nakal. Berani-beraninya dia bantu warga asing mengedarkan narkoba di negeri ini.

Soal Sadikin ini, petugas masih mendalami identitasnya. Petugas curiga soal keaslian identitas yang dimiliki Sadikin. "Masih kami dalami soal ini," kata Deputi Penindakan BNN, Arman Depari, Jumat (16/4/2018).

Duo Huang dan Sadikin ini ditangkap di Jalan Lodan Raya, Pintu Air Ancol, Jakarta Utara, pukul 20.30 WIB, Kamis (15/3). Keduanya ditangkap di dalam taksi online yang mengangkut mereka dan dua koper besar misterius yang mereka bawa.

Saat digeledah, petugas menemukan 25 paket sabu di masing-masing koper. 25 tambah 25. Hasilnya, 50 paket seberat 51,4 kilogram disita BNN sebagai barang bukti. Untuk 'menggocek' petugas, paket-paket sabu dibungkus dalam kemasan teh cina.

Saat penangkapan itu, alih-alih menyerah, Huang dan Sadikin malah berusaha lari. "Kami beri tembakan peringatan. Kemudian kami tembak secara terukur dan tegas, karena ada upaya melarikan diri," tutur Arman.

Huang yang tertembak sebenarnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati. Namun, sang warga Taiwan tak cukup kuat melawan dampak akibat luka tembak.

Dari penangkapan di tengah jalan, petugas melakukan pengembangan ke tempat tinggal tersangka. Pukul 22.30 WIB, petugas menggeledah dua unit apartemen bernomor 22G dan 26A di Tower 8 Apartemen Taman Anggrek.

Dari penggeledahan itu, petugas menyita paspor, buku tabungan berbagai bank lokal dan asing, beberapa nomor ponsel dan sejumlah berkas dan dokumen mencurigakan.

Pengungkapan kasus ini bukan sebuah tindakan instan, kawan. Sebelum melakukan penangkapan, BNN lebih dulu melakukan penyelidikan selama tiga bulan.

Infografis (era.id)

Kemiripan pola

Hal menarik ihwal cara tersangka menyamarkan aksinya ini mengingatkan BNN pada penangkapan sindikat narkoba di Riau tiga bulan lalu. Kala itu, para tersangka menggunakan pola yang sama dalam mengelabui petugas.

Karenanya, BNN akan mendalami kemungkinan adanya keterkaitan antara Huang, Sadikin dan sindikat narkoba Riau. BNN tak mau buru-buru menyimpulkan.

Kata Arman, kemasan boleh sama. Tapi, kandungan, keidentikan dan keterikatan tetap harus dipastikan. "Kemasan bisa sama. Kami akan dalami terus dengan melakukan pemeriksaan lab, apakah kandungan, metode produksi dan lainnya sama atau tidak," jelas Arman.

Indonesia dan tekad lawan narkoba

"BNN tidak akan ragu untuk melakukan tindakan tegas menggunakan senjata api untuk melumpuhkan. Jika diperlukan, BNN akan membuat yang bersangkutan lumpuh atau mati," kata Arman.

Ngeri betul apa yang disampaikan Arman. Sebuah pesan yang memberi kesan bahwa perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba adalah hal yang dilakukan dengan sangat serius oleh pemerintah.

Ancaman penyalahgunaan narkoba, kata Arman sangat mengerikan. Dari penangkapan ini saja, BNN memperhitungkan. 51,4 kilogram sabu para tersangka dapat dijual kepada 257.000 jiwa.

Atas perbuatannya, Sadikin kini diancam jeratan pasal 114 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1, pasal 112 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Hati-hati, kawan. Negeri sedang rawan!

Infografis (era.id)

Rekomendasi
Tutup