Merajut Mimpi Merauke-Boven Digul Cuma 6 Jam

| 18 Mar 2018 10:35
Merajut Mimpi Merauke-Boven Digul Cuma 6 Jam
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau kondisi jalan Merauke – Boven Digul, Papua. (setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Pembangunan jalan perbatasan Indonesia–Papua Nugini terus dikebut. Dari total panjang 1.098 km, yang sudah tembus mencapai 891 km. Artinya, 'utang' pemerintah tinggal 207 km lagi.

"Pada akhir 2018 ini, pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 18 km di daerah yang terjal sekali sehingga pada akhir 2018 yang belum tembus 189 km,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau kondisi jalan Merauke–Boven Digul, Papua, sepanjang 424 km, beberapa waktu lalu seperti dilansir Setkab.go.id.

Di sana, kendaraan yang ditumpangi Menteri PUPR dan rombongan melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Kondisi jalan juga baik, bahkan ada ruas jalan beraspal cukup panjang, lengkap dengan garis median. Memang sih masih ada jalan rusak, malah dijumpai juga beberapa spot jalan yang berlumpur.

Waktu tempuh yang semula dalam bilangan minggu, semakin singkat menjadi hitungan hari dan kini sudah bisa 8 jam. Apabila jalan sudah baik kondisinya, maka bisa ditempuh 6 jam saja.

"Dari lima paket preservasi jalan Merauke-Boven Digul, dua paket sudah tanda tangan kontrak pada Februari 2018, namun belum bekerja optimal. Saya minta agar BBPJN XVIII memacu kontraktor bekerja lebih keras sehingga 3-4 bulan ruas jalan rusak bisa diperbaiki. Harus full speed,” jelas dia.

Untuk mempercepat perbaikan, lanjut Basuki, pihaknya akan mengirimkan tim khusus dari Jakarta. Bupati Boven Digul Benediktus Tambonot yang ikut dalam perjalanan mengatakan, secara bertahap kondisi Jalan Merauke-Bouven Digul semakin baik. 

"Puji Tuhan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah membangun jalan Trans dan Perbatasan Papua ini walaupun ada yang masih berlubang. Saya berterimakasih kepada Pak Menteri PUPR yang sigap sehingga dalam 3-4 bulan ke depan akan selesai diperbaiki," ungkapnya.

Benediktus menambahkan, manfaat pembangunan jalan tersebut dirasakan pada kemudahan transportasi barang dan manusia, yang berdampak pada penurunan harga barang. Dulu saat jalan kondisinya masih rusak parah, harga sangat tinggi. Setelah bisa ditempuh dalam hitungan jam, harga sembako, bahan bangunan, pakaian, sayur mayur kini sudah relatif murah.

 

Tags : jokowi
Rekomendasi