Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penumpukan sampah yang terjadi sejak Desember karena pengaruh alam. Menurut Anies, sampah yang terdampar ini tidak hanya berasal dari DKI Jakarta saja. Melainkan dari wilayah lain seperti Banten dan Bekasi.
"Sampah ini diduga terkumpul sejak akhir Desember karena angin barat, dan merusak lahan yang semula digunakan untuk mangrove dan budidaya bandeng," kata Anies, Senin (19/3/2018).
Untuk mengangkut sampah ini yang mencapai ratusan ton ini, dia mengerahkan 400 personel PPSU. Targetnya, sampah ini beres selama satu pekan ke depan.
"Mudah-mudahan dalam satu minggu akan kita bereskan," sambungnya.
Pembersihan hutan mangrove (Foto: Leo/era.id)
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, sampah yang terbawa ombak tersangkut di hutan mangrove ini. Sehingga, terjadi penumpukan hingga kedalaman 2,5 meter dari atas permukaan laut.
Dampak dari penumpukan tersebut, terjadi pencemaran di kawasan teluk Jakarta.
"Sebagian sampah nyangkut di beberapa kawasan mangrove, jadi sampahnya terperangap di sini," tutup Ali.