Rahasia di Balik Desain Surat Suara

| 20 Mar 2018 20:43
Rahasia di Balik Desain Surat Suara
Ilustrasi (Sumber: KPU Kudus)
Jakarta, era id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih galau soal surat suara. Sampai sekarang, desain dan ukuran surat suara untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 belum diputuskan. 

Menurut Ketua KPU, Arief Budiman, surat suara idealnya berbentuk landscape. Alasannya, peserta pemilu ini jumlahnya sangat banyak. Nah, untuk memosisikan semua peserta itu, seluruh calon sebisa mungkin ditempatkan dalam posisi sejajar.

"Kenapa landscape? Karena semua peserta pemilu (dalam satu surat suara diupayakan) dalam posisi sejajar. Terutama dalam pemilihan kepala daerah. Kecuali (peserta) lebih dari lima pasangan calon, itu baru diatur potrait," ujar Arief di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).

Untuk desain surat suara pemilu legislatif parpol yang sementara ini berjumlah 15 di tingkat nasional, KPU masih bingung menentukan salah satu dari dua opsi yang dimiliki.

"Sampai sekarang masih ada dua opsi. Ada yang satu baris 4-4-4-3, ada yang 5-5-5. Ini masih jadi bahan pertimbangan, lipatannnya, kanan-kirinya, dan atas-bawahnya," tambahnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, ukuran mesin cetak dan surat suara juga harus sesuai. Hal tersebut berdasarkan semangat efisiensi yang diusung dalam penyelenggaraan pemilu.

"Mesin cetak, kita bisa mau bikin ukuran apapun. Tapi, kalau ukuran tidak sesuai dengan ukuran kertas yang diproduksi pabrik, maka enggak efisien. Akan begitu banyak bagian kertas yang terbuang," ungkap Arief.

Selain itu, bentuk lipatan surat suara juga harus diperhatikan. Kata Arief, potongan lipatan tersebut tidak boleh merugikan salah satu peserta pemilu.

"Pada surat suara, enggak boleh ada potongan lipatan di kolom gambar peserta pemilu. Itu (namanya) kita enggak fair sama peserta pemilu. Harus diatur lipatan itu di sela-sela (gambar). Kalau partainya empat, pas di sela-selanya. Kalau lima, ya mesti diatur (bentuk lipatannya)," ujarnya.

Rekomendasi