Habis Hoaks SARA Terbitlah Telur Palsu
Habis Hoaks SARA Terbitlah Telur Palsu

Habis Hoaks SARA Terbitlah Telur Palsu

By Ahmad Sahroji | 21 Mar 2018 17:41
Jakarta, era.id - Hoaks memang masih jadi persoalan pelik negeri ini. Setelah berhasil membongkar sindikat Muslim Cyber Army (MCA), jumlah hoaks di media sosial memang menurun. Tapi kok malah muncul isu telur palsu.

"Kalau hoaks yang jenis ujaran kebencian SARA turun. Tetapi hoaks lain muncul meningkat, yaitu hoaks masalah pangan telur merebak di mana-mana," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Setyo menyayangkan merebaknya isu telur palsu, mengingat tingkat konsumsi masyarakat terhadap telur diketahui masih rendah. Rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi sekitar 10,44 kg telur per tahun.

"Saya minta kalau ada info telur palsu tolong sampaikan karena saya meyakini tidak ada telor palsu. Teknologi membuat telor palsu jauh lebih mahal. Sekarang telur harga Rp20 ribu. Peternak telur mengeluh karena ada isu ini. Lama-lama peternak bangkrut," lanjut Setyo.

 

Video yang diduga proses pembuatan telur palsu viral di media sosial.

Setyo menambahkan bahwa isu telur palsu akan berdampak 25 tahun akan mendatang. Masyarakat akan kekurangan protein.

Baca Juga : Hoaks Makin Meningkat Jelang Pilpres

Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut, penyebaran informasi bohong atau berita hoaks di media sosial akan meningkat mendekati Pilkada Serentak 2018. Puncaknya diprediksi akan terjadi jelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Pastinya lebih tinggi, terlebih saat ini memasuki tahun politik," kata Direktur Informasi dan Komunikasi BIN, Wawan Purwanto di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (14/3).

Rekomendasi
Tutup