Wapres Jusuf Kalla Sayangkan Kritik Amien Rais

| 22 Mar 2018 14:47
Wapres Jusuf Kalla Sayangkan Kritik Amien Rais
Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018). (Yohanes/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan terjadinya adu argumen yang terjadi antara politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, menurut Kalla, mengkritik sudah jadi bagian dari sifat Amien. Kalla pun mengingat kembali peristiwa reformasi yang lahir dari kritik Amien.

"Saya kira kalau tidak mengkritik itu bukan Pak Amien Rais, tapi kritiknya kadang-kadang juga luar biasa, seperti (saat) reformasi kan bagaimana pun salah satu sumbangan kritikan dari Pak Amien yang keras," kata Kalla, seperti dilansir dari Antara, Kamis (22/3/2018).

Kalla menyebut, meski kritik perlu dalam proses berdemokrasi di suatu negara, ia tetap menyayangkan sindiran yang dilontarkan mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu. 

"Tapi dalam hal ini, tentu kita sayangkan aksi-aksinya (Amien Rais). Maka, kita redamkan (dengan) menjaga persatuan, supaya jangan terjadi seperti tadi saya katakan (perpecahan)," imbuh Kalla.

Meski demikian, Kalla yakin perseteruan antara Luhut dan Amien itu pada akhirnya akan berujung damai.

"Jadi (perseteruan) itu artinya, ada aksi ada reaksi. Nanti pada ujungnya ada perdamaian," ujar Kalla.

Polemik ini muncul setelah Amien menuding Presiden Joko Widodo membohongi rakyat saat membagikan sertifikat tanah.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien, di Bandung, Minggu (18/3/2018). 

Baca Juga : Amien Rais Sindir Menteri Soal Reklamasi

Sehari kemudian, Luhut pun menanggapi pernyataan Amien tersebut dengan geram. Ia bahkan mengancam akan membongkar dosa Amien di masa lalu apabila terus menyampaikan kritik tanpa berdasarkan data.

"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin? Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tapi prosesnya panjang, lama, dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat, dan banyak. Lah, salahnya di mana?" ucap Luhut.

"Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok. Sudahlah, diam sajalah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa?" tambah politikus senior Partai Golkar itu.

(Ilustrasi/era.id)