Golkar Tak Piawai Memikat Milenial
Golkar Tak Piawai Memikat Milenial

Golkar Tak Piawai Memikat Milenial

By Ahmad Sahroji | 23 Mar 2018 15:56
Jakarta, era.id - Sebagai partai politik senior yang berdiri sejak 20 Oktober 1964, tidak serta-merta membuat Partai Golkar piawai menjaring dukungan. Kelemahan partai berlambang pohon beringin ini salah satunya adalah dalam menjaring suara generasi milenial.

Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya. Menurutnya, Partai Golkar terlalu fokus kepada pemilih suara berusia lanjut ketimbang menjaring suara milenial. 

"Pemilih (Partai Golkar) cenderung bukan anak-anak muda, atau istilah sekarang segmen milenial. Padahal segmen ini paling menarik bukan hanya dalam dunia marketing, tapi juga dunia politik dan Partai Golkar lemah di situ," tuturnya, dalam acara Rakernas Partai Golkar, di Senayan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Menurut Yunarto, ketika diuji, pemilih milenial tak terbiasa memilih Partai Golkar, karena melihat fokus Partai Golkar hanya kepada pemilih tua.

"Problemnya orang yang memilih Golkar ini mulai tua, dan pada situasi menjelang pemilu 2024, 2029 ini tidak bisa lagi dijadikan backbone," ucapnya.

Infografis (era.id)

Baca Juga : Golkar Mulai Dorong Nama Cawapres Jokowi

Padahal, pemilih milenial--berusia 17-29 tahun--berjumlah sekitar 15-20 persen dari jumlah pemilih secara nasional. Hal ini yang menyebabkan partai politik saling berebut suara milenial.

Namun demikian, kata Yunarto, jika targetnya jangka pendek, Partai Golkar tetap bisa bertahan dengan segmen pemilih yang saat ini dimiliki.

Baca Juga : Rakernas Golkar Bahas Pemenangan Pilkada

"Tapi kalau tidak berusaha menggapai segmen baru yang lemah seperti anak muda, 2024 dan 2029 akan jadi sesuatu yang besar karena investasinya tidak ada. Itu PR untuk Partai Golkar lebih besar dari partai lain,” jelasnya.

Pada survei CSIS Agustus 2017 menemukan, PDIP yang notabene sebagai partai pemenang pemilu saja tak sepenuhnya optimal meraup suara milenial. Saat survei dilakukan, 26,5 persen milenial mengaku akan memilih PDIP, Gerindra (17,8 persen), Demokrat (13,7 persen), Golkar (10,7), dan Perindo (4,5) sebagai lima partai teratas dipilih oleh milenial.

Angka tersebut menunjukan berusia tua tak lantas membuat Partai Golkar mudah meraih suara milenial. Terbukti dari posisinya yang justru di bawah Partai Gerinda dan Partai Demokrat, yang berusia jauh lebih muda.

Baca Juga : Politisi yang Bergaya Muda Demi Milenial

Infografis (era.id)

Rekomendasi
Tutup