Zulkifli menyebut, siapa pun berhak untuk memberikan usulan untuk kemajuan negara. Akan tetapi, saat ini PAN belum menentukan sikap untuk berkoalisi dengan partai mana pun di Pilpres 2019.
“Kita terima semua pendapat berbagai kalangan, apalagi sekaliber Habib Rizieq kan tokoh umat. Nah nanti bulan-bulan ini kan kami sedang informal dulu ketemuan dengan partai (parpol lain). Tentunya partai-partai tidak bisa ada yang sendiri,” ujar Zulkifli di Kompeks Parlemen, Senayan, Jumat (23/3) kemarin.
Ketua MPR RI ini menambahkan, pada Mei 2018 mendatang partainya baru akan menentukan sikap, dengan siapa akan berkoalisi. Dia juga memprediksi, hanya ada dua poros yang akan bertarung di pilpres mendatang.
“Saya kira nanti April sudah mulai pertemuan formal, Mei mungkin paling lambat mengerucut koalisinya. Itu tadi perkiraan saya dua bisa, tiga bisa, satu bisa, tapi perlu keajaiban, saya kira rasional dua (poros),” jelas dia.
Zulkifli menambahkan, konsolidasi dari tokoh-tokoh masyarakat dapat berpengaruh dalam pemenangan nanti. Akan tetapi, kata Zulhas, kinerja dalam melayani masyarakat oleh partai politik ada kunci utama dalam menentukan partai tersebut baik atau tidak.
Infografis (era.id)
Sebelumnya, Partai Gerindra diminta membentuk koalisi bersama ketiga partai lain yakni PKS, PAN dan PBB di Pemilu 2019. Imbauan itu disampaikan Rizieq Shihab saat Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengunjunginya di Makkah, Arab Saudi, Rabu (21/3) malam waktu setempat.
Jika koalisi itu terbentuk, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu akan mengajak seluruh umat Islam Indonesia dan Alumni 212 untuk mendukung koalisi.