"Ya tentu membahas secara umum, pertama kita bahas motor choppernya. Chopper itu tailor made bagaimana caranya bisa standarnya dan juga bisa dibawa kemana-mana," kata Airlangga, ditemui dalam acara orientasi fungsionaris Partai Golkar di Hotel Red Top & Convention Centre, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3/2018).
Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindrustrian itu menilai, perlu adanya sokongan pemerintah untuk menghidupkan industri pembuatan motor custom.
Bukan tidak mungkin, kata Airlangga, Indonesia bisa memproduksi motor sejenis Harley Davidson sendiri.
"Saya bilang kalau industri menengah ini pasti diborong karena ini kan semua custom made, Harley pun custome made. Jadi kita support lah industri semacam itu," tambah dia.
Jokowi dan motor Royal Enfield Bullet 350cc bergaya chopper (Twitter: @jokowi)
Selain soal motor, kata Airlangga, pertemuannya dengan Jokowi itu juga membahas perihal calon wakil presiden untuk Jokowi. Akan tetapi, Airlangga mengaku hanya menyodorkan kriteria bukan tokohnya.
Sementara menanggapi pertanyaan bagaimana jika Presiden Jokowi meminta dirinya mendampingi sebagai Cawapres, Airlangga menjawab malu-malu.
"Diminta untuk dampingi (tetapi) jalan-jalan. Itu (jadi Cawapres Jokowi) masih terlalu pagi," kata Airlangga.
Jokowi bersama tim bengkel Elders Garage.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/1) Jokowi membeli motor Royal Enfield Bullet 350cc bergaya chopper yang merupakan hasil modifikasi Chopperland dari bengkel Elders Garage. Jokowi juga melihat motor hasil modifikasi Chopperland memiliki peluang ekspor yang cukup baik ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Untuk diketahui, Presiden pertama kali melihat motor tersebut saat perayaan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2017 silam. Saat itu, Jokowi bahkan sempat mencoba duduk di motor tersebut hingga akhirnya jatuh hati dan langsung memesan motor tersebut.
“Semula harganya Rp150 juta, saya tawar, jadinya Rp140 juta,” kata Jokowi.