Mereka yang disebut di antaranya adalah Menko PMK Puan Maharani dan Seskab Pramono Anung. Padahal kedua nama itu tidak tertulis sekali pun di surat dakwaan, termasuk terucap saksi-saksi di pengadilan. Tentu nyanyian Novanto itu, membuat gaduh semua orang khususnya partai politik yang kadernya disebut oleh bekas Ketua DPR itu.
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar menilai, nyanyian Novanto ini akan berdampak pada Partai Golkar. Apalagi, Novanto pernah mengabdi untuk partai berlambang beringin itu.
"Ada konsekuensi yang harus diterima oleh partainya sendiri, menurut saya. Ini melihat konteks situasi pemberantasan korupsi," tutur Idil saat dihubungi era.id, Sabtu (23/3/2018).
Menurutnya, Partai Golkar akan rugi karena ucapan Novanto itu. Apalagi, saat ini partai itu sedang berbenah membersihkan namanya yang sempat anjlok pasca Novanto diciduk KPK.
"Ya memang ada kerugian bagi Partai Golkar itu sendiri karena nama kadernya disebut juga," tuturnya.
(Infografis/era.id)
Tapi, nyanyian Novanto ini tidak hanya berimbas pada Partai Golkar. Partai lain, kata Idil, juga akan berimbas.
"Akan tetapi partai lain juga tidak lebih beruntung dari Partai Golkar karena ikut kena imbasnya dari kicauan-kicauannya Novanto," kata Idil.
Baca: Sstt... Novanto dan Nazaruddin Mirip Loh
Idil menambahkan, bukan tidak mungkin sikap Novanto ini sebagai bentuk perlawanan karena tidak mendapatkan pembelaan dari partai.
"Kalau seandainya dia memiliki dendam, itu bukan kepada Partai Golkar akan tetapi dendam kepada pengurus-pengurus Golkar yang sekarang. Yang mungkin dinilainya secara sengaja membuat dia menjadi tersangka begitu dan tak membela dia," terangnya.
Baca Juga : Ahli Hukum Sebut Keterangan Novanto Palsu
Namun, Idil mengatakan, nyanyian Novanto ini tidak akan menganggu elektabilitas partai. Apalagi, Partai Golkar memiliki mesin partai yang bandel.
"Tapi kalau misalnya elektabilitas Partai Golkar akan menurun signifikan tidak akan. Soalnya mesin partainya bandel begitu ya," tandasnya.
Sebelumnya, Novanto menyebut politikus PDIP Puan Maharani dan Pranomo Anung menerima uang masing-masing 500 ribu dolar AS. Tak hanya Puan dan Pramono, Novanto juga menyebut Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI Melchias Marcus Mekeng menerima aliran dana. Selain itu, dia mengatakan Partai Golkar juga sempat dialiri uang e-KTP untuk digunakan Rapimnas pada 2012 silam. Pernyataan itu muncul dari mulut Novanto saat diperiksa sebagai terdakwa.
(Infografis/era.id)