"Ini hasil penangkapan yang didapat sejak akhir Januari hingga Februari dan ini langkah preventif dari kita BNN," kata Kepala BNN Heru Winarko, Senin (26/3/2018).
Barang bukti yang dimusnahkan antara lain 150,177 kg sabu, 89.030 butir ekstasi, 11.464 butir tablet, 1,211 kg kristal putih, 9,974 kg serbuk, dan 0, 054 kg pecahan tablet merah. Heru menegaskan akan memburu jaringan pengedar narkoba yang ada di Indonesia.
"Target tahun ini 26 sindikat akan kita lawan. Kita juga ingin daerah pedesaan yang jadi target dan incaran narkoba bisa bersih," ujarnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari mengungkapkan bahwa jaringan narkoba kerap masuk di wilayah perbatasan seperti di Sumatera dan Kalimantan. BNN akan berkoordinasi dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia untuk mencegah terjadinya penyelundupan narkoba.
"Nanti kalau jalur laut kita blokir, mereka bisa cari jalur lain. Mereka lihat dari pengawasan ketat yang kita lakukan. Misal mereka enggak lewat laut tapi sekarang darat menyelundupkan narkoba lewat lintas batas antara negara Malaysia dengan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Utara," papar Arman.
Ditambahkan Arman, BNN akan terus berusaha untuk memutus mata rantai penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia. Untuk itu koordinasi antar lembaga dan instansi terkait menjadi hal penting dalam pemberantasan narkoba.
"Mereka sindikat itu bersama-sama. Kuncinya kita juga harus bekerja sama untuk memerangi narkoba," tambahnya.
