"Kita juga tidak bisa langsung (proses) keterangannya hari ini, dan (langsung) diselidiki juga selanjutnya. Ini kan informasi-informasi yang baru kita dengarkan," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).
Laode merasa janggal dengan keterangan yang disampaikan Novanto. Sebab hingga kini Novanto belum mau mengakui keterlibatannya dalam kasus korupsi e-KTP itu.
"Ini perlu dicatat dengan baik. Setya Novanto menyebut banyak keterlibatan orang lain, tapi dia enggak mengakui apa yang dia kerjakan sendiri. Keanehan-keanehan dia seperti itu," jelas Laode.
Seperti diketahui, aliran uang haram proyek e-KTP untuk Partai Golkar mulai terkuak saat salah satu vendor proyek e-KTP, Charles Sutanto Ekapradja, bersaksi. Dia bilang, ada setoran uang ke Partai Golkar. Novanto mengaku ada aliran uang untuk Partai Golkar sebesar Rp5 miliar. Uang itu diserahkan keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, untuk membiayai Rapimnas.
"Rp5 miliar untuk rapimnas," kata Novanto, menjawab pertanyaan hakim, Kamis (22/3) lalu.
Mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menjamin tidak ada uang korupsi e-KTP masuk ke partainya untuk pembiayaan rapimnas. Pada Rapimnas Partai Golkar 2012, Aburizal menjabat ketua umum dan Novanto menjadi bendahara umum.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menolak mengomentari pernyataan Novanto itu. Menurut dia, tuduhan ada uang korupsi e-KTP mengalir ke Partai Golkar hanya bisa dijelaskan Novanto sebagai pihak yang mengungkapkan.