“Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka IHP (Irvanto Hendra Pambudi) dan MOM (Made Oka Masagung),” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Rabu, (28/3/2018).
Dwina dan Rheza tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka datang menggunakan mobil Toyota Vellfire berwarna hitam. Saat tiba di Gedung KPK, keduanya langsung masuk menuju lobi gedung tanpa berkomentar.
Dwina tampak bergaya kasual dengan menggunakan atasan berwarna hitam dan celana hitam, dipadu dengan sepatu kets berwarna hitam. Dirinya tampak menenteng es kopi dari gerai kopi Amerika.
Baca Juga : Abuse of Power Pejabat Mendagri Muluskan Proyek e-KTP
Infografis (era.id)
Sementara itu, Rheza menggunakan kemeja berwarna biru yang lengannya digulung, dipadukan dengan celana jin. Sebelum naik ke lantai dua ruang penyidik KPK, mereka sempat berbincang di lobi gedung.
Sebelumnya, dalam persidangan disebutkan bahwa terdakwa Novanto memiliki kantor di gedung Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan. Ada dua perusahaan Novanto di sana, yaitu PT Murakabi Sejahtera dan PT Mondialindo Graha Perdana yang merupakan perusahaan peserta lelang proyek e-KTP.
Baca Juga : Demokrat Harus Ikut Tanggung Jawab Kegagalan e-KTP
Bahkan, menurut penuturan Direktur Utama PT Inti Anugerah Kapitalindo, Hariansyah yang membeli kantor tersebut mengatakan, beberapa kali ada pertemuan para anggota Partai Golkar jelang Pemilu 2009.
PT Mondialindo adalah pemegang saham terbesar PT Murakabi Sejahtera. Sementara pemilik saham mayoritas PT Mondialindo adalah istri Setya Novanto yaitu Deisti Astriani Tagor dan anak lelakinya Rheza Herwindo. Sedangkan PT Murakabi Sejahtera adalah perusahaan yang dimiliki oleh Dwina Michaella anak perempuan Novanto dan keponakannya Irvanto Hendra Pambudi.
Infografis (era.id)