"Pemasangan rel untuk sistem depo; pemasangan plafon dan keramik di stasiun; pemasangan pompa air untuk cegah banjir; semua sudah hampir selesai. Tahun ini 3 dari 16 stasiun MRT akan jadi," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar di Metro Cofee, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Tiga depo dan stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Lebak Bulus, underground Stasiun Senayan dan underground Stasiun Dukuh Atas. Diperkirakan train set 1 dan 2 yang langsung didatangkan dari Jepang akan tiba pada awal Mei 2018. Sedangkan 14 sisa train set--masih dalam tahap manufaktur--akan menyusul.
"Train set 3-16 itu sedang dalam proses manufakturing di Jepang. Progres overall-nya 70,86 persen dan rencana pengiriman train selanjutnya start bulan Juni 2018," katanya.
Baca Juga : Jokowi Minta MRT Selesai Tepat Waktu
William menambahkan, seharusnya train set 1 dan 2 ditargetkan tiba pada akhir Juni 2018. Namun karena kendala cuaca dan ingin meminimalisasi risiko, keputusan yang diambil adalah menunda dan melakukan pengiriman secara bertahap.
"Juni dikirim satu-persatu. Mereka sangat hati-hati kayak sekarang cuaca buruk, mereka enggak mau ambil risiko," katanya.
Namun, hal ini tidak menghambat target pengoperasian perdana MRT Jakarta yang direncanankan pada Maret 2019. "Enggak pengaruh ke timeline pengoperasian, tepat Maret 2019. Masih on track," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan MRT selesai dan dapat mulai dioperasikan pada Maret 2019. Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi proyek MRT Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Dirut PT MRT Willem Sabandar di Stasiun MRT Senayan.
"Saya ingin sesuai dengan waktu yang ditata sejak awal, bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu, bisa dioperasionalkan secara komersial tahun depan di bulan Maret," kata Jokowi, seperti dikutip era.id dari setkab.go.id, Kamis (8/3).
Jokowi mengatakan, MRT akan menjadi proyek terbesar dan kebanggaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu dia memastikan pengerjaan MRT tidak akan molor.
