Intip Konstruksi MRT Stasiun Dukuh Atas

| 29 Mar 2018 06:43
Intip Konstruksi MRT Stasiun Dukuh Atas
Seorang pekerja sedang santai di proyek konstruksi underground stasiun Dukuh Atas. (Yohanes/era.id)
Jakarta, era.id - Proses pembangunan Mass Rail Train (MRT) sudah mencapai 92,5 persen. Ditargetkan pada Maret 2019, moda transportasi massal itu mulai dioperasikan.

Tahun ini 3 dari 16 stasiun MRT ditargetkan akan rampung, di antaranya Stasiun Lebak Bulus, underground Stasiun Senayan dan underground Stasiun Dukuh Atas.

Tim era.id berkesempatan melihat proses pembangunan underground Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sudah mencapai 90 persen. Stasiun underground Dukuh Atas merupakan stasiun terdalam dari seluruh stasiun MRT Jakarta, dengan memiliki kedalaman 24 meter dari permukaan tanah. Hal itu dikarenakan konstruksi rel bersinggungan dengan Kanal Banjir Barat.

Stasiun ini memiliki 3 tingkat, pada tingkat terdasar merupakan peron stasiun untuk menaikan dan menurunkan penumpang; tingkat kedua akan digunakan untuk kantor pembelian tiket dan wilayah komersial seperti toko dan kios untuk berjualan; dan tingkat teratas--yang merupakan taman terbuka--akses pintu masuk ke stasiun underground.

"Saat ini peron sudah hampir jadi. Tinggal pemasangan pembatas jarak penumpang dengan kereta dan kramik. Plafon sudah hampir semua sudah dipasang, jalur listrik juga sudah rapi. Elevator dan eskalator masih belum dipasang," kata Direktur Konstrusi MRT, Silvia Halim di lokasi, Selasa (28/3).

Silvia menambahkan, di setiap stasiun underground sudah terpasang pompa air dan water level sensor untuk mencegah banjir dalam tanah. Setiap stasiun disiapkan dua pompa yang membuang air dan dua penampungan air.

"Kita tempatkan di ujung utara dan ujung selatan stasiun," jelasnya.

Kendati demikian, SOP untuk segala bencana seperti banjir, gempa bumi dan kejadian luar biasa lainnya, masih belum selesai direncanakan.

"Masih belum firm regulasi SOP-nya. Masih kita diskusikan," kata Silvia.