Nurmansyah yang mewakili barisan pekerja Alexis mengatakan, para pekerja ingin dialihkan ke unit-unit usaha sejenis lainnya. Entah itu bar, club, diskotek atau karaoke dan sejenisnya.
"Mungkin menyalurkan (kita) ke tempat-tempat lain yang satu arahan sama kita," ujar Nurmansyah ditemui era.id di sela penertiban Alexis siang tadi, Kamis (29/3/2018).
Menurut Nurmansyah, saat ini para pekerja membutuhkan solusi nyata dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Solusi yang ditawarkan pemprov untuk menampung mereka dalam Program OK Oce, dikatakan Nurmansyah sebagai hal yang enggak masuk akal dan berbau omong kosong belaka.
(Infografis/era.id)
OK Oce, dalam pandangan para pekerja enggak bakal bisa mengakomodir kepentingan mereka. Sebab, OK Oce hanya memberikan muatan berupa motivasi, bukan pelatihan keterampilan sebagaimana yang mereka butuhkan.
Lebih jauh, para pekerja menilai penutupan Alexis bertentangan dengan slogan "Maju Kotanya, Bahagia Warganya" sebagaimana yang selama ini digaungkan pemprov.