Pekerja Eks Alexis Dititip ke Disnakertrans
Pekerja Eks Alexis Dititip ke Disnakertrans

Pekerja Eks Alexis Dititip ke Disnakertrans

By bagus santosa | 30 Mar 2018 05:46
Jakarta, era.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mencabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Hotel dan Griya Pijat Alexis. Pencabutan dilakukan menyusul temuan pelanggaran prostitusi dan human trafficking di Alexis.

Dampaknya, saat ini eks pegawai Hotel Alexis meminta Pemprov DKI Jakarta memikirkan nasib mereka usai Alexis ditutup. Mereka mengaku tidak memiliki ketrampilan lain selain di dunia hiburan. 

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta para eks karyawan Alexis untuk mendaftarkan diri ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jakarta. Dinas itu nantinya mencarikan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian untuk mereka.

"Saya sampaikan silakan mendaftar (ke Disnakertrans) karena kita tidak mau Ada yang kehilangan pekerjaan," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/3).

Kendati sudah dibuka pendaftaran dan dijanjikan akan dicarikan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka, Sandi menyebut hingga saat ini belum ada satupun mantan pekerja Alexis yang mendaftar di Dinaskertrans DKI Jakarta. 

Sandi menjelaskan, proyeksi terdekat dengan keahlian yang mereka miliki adalah dengan menempatkan para pekerja di sekolah hotel yang sedang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta. 

"Senin depan kita akan announce Jakarta Hotel School bisa placing dari yang kemarin sudah launching di Wali Kota Jakarta Pusat," ujar Sandi.

(Infografis (era.id)

Sebelumnya, perwakilan mantan pekerja Alexis, Nurmansyah, menekankan Pemprov DKI Jakarta harus memikirkan nasib para karyawan Alexis, karena terdapat lebih dari 500 orang pegawai Alexis yang terancam nasibnya dengan ditutupnya Alexis. 

"Belum ada apapun dari Pemprov DKI Jakarta tidak ada naungan, negoisasi apapun dari Pemprov DKI Jakarta," kata Nurmansyah di Hotel Alexis, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (29/3). 

Nurmansyah menerangkan solusi dari Pemprov DKI Jakarta yang mengajak mereka berbisnis atau bergabung dengan OK OCE bukanlah solusi yang tepat. Pasalnya mereka mengaku tidak memiliki keterampilan kecuali di dunia hiburan. 

Rekomendasi
Tutup