Jalan Salib biasanya dilakukan di area terbuka, di luar gedung gereja. Prosesinya menampilkan 14 adegan teatrikal mulai dari Yesus dijatuhi hukuman mati hingga pemakamannya.
Jemaat Gereja Santo Servatius di Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, biasanya mengombinasikan Jumat Agung dengan kebudayaan Betawi,
Wakil Dewan Paroki Kampung Sawah Santo Servatius, Matius Nalih Ungin, mengungkapkan panitia perayaan Paskah maupun jemaat kerap mengenakan pakaian khas Betawi, seperti sarung yang dikenakan di bahu dan peci, serta kerudung untuk jemaat perempuan, saat hari besar seperti Paskah dan Natal.
Dalam beberapa kesempatan, di dalam gereja juga ditampilkan tarian tradisional.
sumber foto : servatius-kampungsawah.org
Menurut dia, Kampung Sawah mulai ada pada 1896. Mayoritas penduduk dan jemaat gereja di sana asli Betawi. Kebudayaan Betawi dikombinasikan dalam kegiatan di gereja untuk menjaga kelestariannya, termasuk menjaga ornamen gedung sesuai dengan cita rasa Betawi.
"Sudah 15 tahun berjalan kami mempertahankan situasi ini. Sehingga dalam beberapa kegiatan jemaat Kampung Sawah menggunakan pakaian budaya Betawi," kata Matius, kepada era.id, Jumat (30/3/2018).
Namun tahun ini, Jumat Agung di Gereja Santo Servatius diperingati dengan kegiatan di dalam gereja. Dua layar raksasa dipasang di sisi kiri dan kanan untuk penayangan film The Passion of the Christ yang memuat 14 adegan yang biasanya dijalani dalam prosesi Via Dolorosa di luar gereja.
Matius yakin konsep peringatan Jumat Agung tahun ini tidak mengurangi kekhusyukan sekitar 500 jemaat gereja tersebut.
"Tapi tidak menutup kemungkinan konsep ini berubah tahun depan, atau kembali seperti semula. Kita akan evaluasi yang ada hari ini. Kita lihat tanggapan jemaatnya," tutur Matius.
sumber foto : servatius-kampungsawah.org