Bantahan ini sekaligus menjawab isu yang berembus belakangan ini. Dia mengatakan, saat lawatannya ke Jawa Barat pekan lalu, pertanyaan itu dilontarkan kepadanya. Selain itu, ada seorang purnawirawan jenderal bintang empat yang juga menanyakan hal ini.
"Apakah benar berita itu yang seolah-olah SBY-lah yang meminta-minta untuk bergabung dengan Pak Jokowi, mendukung Jokowi dan termasuk meminta AHY dijadikan cawapres beliau. Tidak benar. Tidak benar," kata SBY lewat akun Facebook, Sabtu (31/3/2018).
Dia menambahkan, beberapa kali bertemu dengan Jokowi, tidak ada perbincangan tentang permintaan agar AHY dipertimbangan jadi cawapres Jokowi. Termasuk, sambungnya, ketika SBY menerima kunjungan dari menteri kabinet Jokowi, perbincangan soal AHY jadi cawapres itu tidak pernah ada.
"Saya ini pernah jadi presiden, pernah jadi capres dua kali. Kalau dulu ketika saya sedang mempertimbangkan siapa ya cawapres yang saya akan ajak untuk mendampingi saya, kalau ada yang memaksakan dan meminta-minta kepada saya tolong dijadikan cawapres, saya kan juga tidak happy," kata dia.
"Sama, kalau ada yang meminta-minta ke Pak Jokowi apalagi setengah memaksa, tentu Pak Jokowi tidak akan suka. Saya ngerti politik, saya mengerti etika politik dan tidak mungkin, apalagi AHY anak saya sendiri dan disodor-sodorkan untuk dipilih jadi cawapresnya Jokowi," tambah SBY.
Baca Juga : Jokowi: Saya dengan Pak SBY Beda Tipis
Dia pun mengaku tidak tahu dari mana asal isu itu. Tapi, Presiden keenam itu berharap isu tersebut bukan berasal dari orang dekat Jokowi.
"Kalau justru berita itu muncul dari lingkaran Pak Jokowi tentu melukai perasaan saya dan mungkin mengganggu hubungan saya dengan Pak Jokowi yang selama ini terjalin dengan baik," tuturnya.
