Menurut Muslimin, Prabowo akan mendapat banyak suara dari Nahdlatul Ulama jika maju sebagai capres dan menggandeng Cak Imin sebagai cawapresnya.
"Prabowo jika menggandeng Cak Imin akan mendapatkan limpahan suara dari kalangan NU dan berpotensi menang di pilpres," kata Muslimin, seperti dikutip Antara di Jakarta, Sabtu (31/3/2018).
Ia menilai Muhaimin yang telah mendeklarasikan diri sebagai cawapres lebih berpeluang bergabung dengan Prabowo daripada turut mengusung Jokowi yang telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Gabungan jumlah kursi lima partai di DPR itu sudah cukup untuk Jokowi mendapat tiket sebagai capres tahun depan.
"Kursi PKB tidak berpengaruh pada pengusungan Jokowi untuk periode kedua," katanya.
Baca Juga : PKB Ingatkan Jokowi soal Cawapres
PKB, lanjut Muslimin, bisa saja bergabung dengan Partai Demokrat dan PAN membentuk poros ketiga. Tapi poros ketiga tidak akan terbentuk jika PKB memilih bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi atau belok ke barisan Partai Gerindra dan PKS.
Sementara Cak Imin sudah menyatakan ingin menjadi cawapres, meski belum ditetapkan siapa capres yang bakal dia dampingi. Berdasarkan hasil survei LSI, elektabilitas Cak Imin tertinggi dibanding tokoh muda Islam lain seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.