Sandi mengatakan, apa yang disebutkan Prabowo didasari pada data Bank Dunia. Meski enggak merinci data mana yang dimaksud, Sandi yakin Prabowo enggak asal sebut.
"Yang diambil oleh Prabowo itu ada cross reference terhadap narasumbernya ... Jadi bukan enggak ada dasarnya. Semua ada dasarnya," kata Sandi ditemui Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Terkait kritik Prabowo yang menyebut pemerintah kerap kebobolan dalam menjaga sumber daya alam (SDA), Sandi mengaku sepakat. Menurutnya, hal itu sudah terbukti.
"Kalau kekayaan alam kan sudah menjadi bukti apa yang disampaikan di 2014 kemarin menjadi tax amnesty ... Ternyata betul apa yang disinyalir oleh berbagai pihak, ternyata ada simpanan luar biasa di luar negeri," ujar Sandi.
Sebelumnya, pada Sabtu (31/3), Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berpidato di hadapan ratusan kader partai di Hotel Holiday Inn, Cikarang Utara. Kepada kadernya, Prabowo menyampaikan pandangan terkait pengelolaan sumber daya alam (SDA). Prabowo mengaku bingung, bagaimana mungkin ada masyarakat miskin ketika negara memiliki kekayaan yang amat melimpah?
Baca: Benarkah pemerintah salah kelola sumber daya alam?
Prabowo yakin, kesalahan dalam mengelola SDA adalah salah satu biang kerok persoalan kemiskinan. Dan kembali pada Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat adalah satu-satunya jalan memperbaiki situasi ini.
"Jadi kuncinya, kita harus menjaga kekayaan bangsa sendiri agar kekayaan itu bisa dinikmati oleh warga negara kita sendiri," kata Prabowo.
Pada kesempatan lain di Depok, Jawa Barat, Minggu (1/4), Prabowo menyebut para elite bangsa pemangku kepentingan berkontribusi besar menjerumuskan masyarakat dalam kemiskinan.
"Elite kita minta ampun deh. Gua aja kapok sama elite Indonesia," kata Prabowo.