Sebelumnya deklarasi direncanakan akhir Maret, tapi diundur jadi 5 April 2018, dan diundur lagi jadi 11 April. Masih belum pasti juga sih di tanggal itu ada deklarasi, karena bisa saja diundur lagi.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, ada keraguan yang membuat Prabowo hingga saat ini belum dideklarasikan sebagai penantang Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019.
"Iya (ragu). Karena yang dilawan incumbent. Masih perlu komunikasi dan negosiasi dengan PKS," katanya, saat dihubungi era.id, di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Apalagi, kata Ujang, pencalonan Prabowo sebagai calon presiden dapat gugur jika PKS tidak jadi bergabung dan memutuskan berada bersama koalisi pendukung pemerintah. Saat ini, Partai Gerindra paling dekat dengan PKS. Duo partai ini bisa mengusung calon dalam Pemilu 2019 karena memenuhi syarat ambang batas.
"Partai yang sedang dekat dengan Gerindra ya PKS. Pencalonan Prabowo bisa pupus. Jika PKS merapat ke Jokowi. Karena jika kita lihat pergerakan partai-partai Demokrat, PAN, dan PKB juga akan mengusung Jokowi," kata dia.
Baca Juga : Prabowo : Ada Tiket juga Belum Tentu Nyapres
PKS pun belum menaytakan sepakat mendukung Prabowo. Soalnya, PKS masih berhitung terkait dengan nama calon wakil presiden yang belakangan ini muncul. Takutnya, PKS tidak dapat jatah untuk itu.
"Itu harus tuntas di internal PKS dulu. Bisa saja Prabowo deklarasinya nanti menjelang pendaftaran Pilpres dibuka. The last minute moment," ucapnya.
(Infografis rekayasa peta koalisi yang akan terjadi di Pemilu 2019/era.id)
Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Jaya Baya Lely Arrianie mengatakan, Prabowo harusnya berhitung dengan cermat bila ingin maju jadi capres. Sebab, kalau Prabowo maju dan kalah, ini jadi pengalaman yang ketiga kalinya.
"Namun sekarang tinggal Prabowo kalau dia maju dan kalah lagi maka sudah tiga kali," kata Lely.
Lely menilai, Prabowo lebih cocok berpasangan dengan Jokowi. Dengan begitu, kemungkinannya kalah jadi lebih kecil.
"Biar enggak kalah lagi, kan kalau kalah lagi malu (Prabowo)," ucap Lely.
Baca Juga : Tim Pemenangan Prabowo Mulai Bekerja
Prabowo telah mengungkap deklarasi pasangan calon presiden maupun wakil presiden akan dilakukan apabila sudah mendapatkan tiket untuk maju dari partai politik yang akan mendukung. Bahkan, Prabowo mengungkap bahwa memiliki tiketpun belum tentu dirinya maju pada pilpres 2019.
"Deklarasi itu kalau ada tiket. Sekarang kan belum ada tiket. Tiket (ada) juga belum tentu (maju). Situasi berkembang yakan. Kita berfikir positif. Tenang-tenang. Sabar lah kita cari yang terbaik," kata Prabowo di sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).