Presiden: Kritik Harus Berbasis Data

| 07 Apr 2018 18:26
Presiden: Kritik Harus Berbasis Data
Presiden Joko Widodo (Instagram: jokowi)
Bogor, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak ada masalah dengan kritikan. Cuma kritik yang diluncurkan, harus disertai data dan solusi.

"Sekarang masyarakat sudah dewasa, sudah matang, sudah mengerti, bisa membeda-bedakan. Dan semuanya kalau mengkritik itu ada datanya, berbasis data dan bisa mencarikan solusi alternatif," kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

Dalam kesempatan ini, dia memaparkan Indonesia sedang memiliki pekerjaan besar terkait pembangunan infrastruktur di wilayah pelosok.

Rintangan medan dan kendala di lapangan menjadi hambatan yang perlu diselesaikan bersama dalam pembangunan itu. Di antaranya, jalan Trans Papua dan jalan di Kalimantan Utara.

Baca Juga : Merajut Mimpi Merauke-Boven Digul Cuma 6 Jam

Untuk Papua, kendala yang harus ditaklukkan mengingat pembangunan jalan juga dilakukan di ketinggian 3.300 mdpl.

"Itulah betapa sulitnya geografis yang ada di Papua. Tetapi ya harus kita bangun karena itu menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Jokowi.

Pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menggerakakkan ekonomi daerah serta mengangkat kesejahteraan penduduk.

"Saya titip, marilah kita bersama-sama kita awasi pembangunan infrastruktur, awasi kualitasnya. Pembagian Kartu Indonesia Sehat yang gratis, yang sekarang mencapai 92 juta itu juga diawasi," ujar dia.

Baca Juga : Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Berani Ambil Risiko

Presiden juga menjelaskan sertifikasi tanah masyarakat sedang berjalan dan setiap tahun target penerbitannya bertambah.

Pada 2017, pemerintah menargetkan penerbitan sertifikat tanah masyarakat sebanyak 5 juta sertifikat. Sementara pada 2018, target penerbitan sertifikat tanah naik 2 juta menjadi sebanyak 7 juta sertifikat dan 2019 hingga 9 juta.

Tags : jokowi
Rekomendasi