PDIP Paham Aspirasi PKB soal Cawapres Jokowi
PDIP Paham Aspirasi PKB soal Cawapres Jokowi

PDIP Paham Aspirasi PKB soal Cawapres Jokowi

By akuntono | 11 Apr 2018 09:56
Jakarta, era.id - PDI Perjuangan memahami aspirasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ingin mengusung Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres pendamping Joko Widodo pada Pemilu 2019. Hal itu dibuktikan dengan sambutan baik PDIP atas hadirnya posko relawan Joko Widodo-Muhaimin Iskandar (Join) yang diresmikan pada Selasa (10/4/2018).

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, posko tersebut bisa berpengaruh positif terhadap pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.

“Cak Imin meresmikan posko untuk pemenangan Pak Jokowi ini merupakan hal positif,” kata Hasto, usai bertandang ke Kantor PKB, bersama rombongan DPP PDI Perjuangan, di Jalan Raden Salah I, Senen, Jakarta Pusat, Selasa siang. 

Meski demikian, sambutan baik ini tak menjamin Cak Imin mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Untuk tahapan selanjutnya, Hasto mengatakan, akan ada dialog antara Jokowi dan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meresmikan posko relawan Join, di Jakarta, Selasa (10/4/2018). (Istimewa)

Terkait nama bakal cawapres Jokowi, kata Hasto, akan dibahas bersama antara Jokowi, Jusuf Kalla, dan seluruh pimpinan partai pendukung. 

“Sebelumnya sudah dilakukan melalui dialog antara Pak Jokowi dan Ketua Umum parpol yang mengusung Jokowi saat itu. Dialog ini akan terus dilakukan termasuk mendengarkan dari pak JK sebagai tokoh nasional,” tutur Hasto.

Baca Juga : Kreativitas PDIP Memainkan Politik Kuliner

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan peluang Cak Imin untuk menjadi cawapres Jokowi terbuka lebar. Menurut dia, masih banyak waktu untuk Cak Imin menaikkan elektabilitas dan mengungguli figur lain yang disodorkan jadi cawapres Jokowi.

"Masing-masing partai koalisi Jokowi pasti akan mendorong cawapresnya masing-masing, termasuk PDIP dan PKB," kata Ujang saat dihubungi era.id, Rabu (11/4/2018).

Ujang mengatakan, waktu pendaftaran capres-cawapres masih panjang. Dalam kurun waktu empat bulan itu, apa saja bisa terjadi. 

"Semua masih kemungkinan. Dan semua masih bisa bermanuver agar dilirik Jokowi menjadi cawapresnya," tandasnya.

Kini, Jokowi sudah mengantongi dukungan dari PDIP, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, PKB, dan Partai Nasdem.

Rekomendasi
Tutup