Ingat Istri dan Anak, Novanto Menangis Minta Maaf
Ingat Istri dan Anak, Novanto Menangis Minta Maaf

Ingat Istri dan Anak, Novanto Menangis Minta Maaf

By Aditya Fajar | 13 Apr 2018 12:07
Jakarta, era.id - Air mata Setya Novanto kembali pecah saat membacakan pleidoi atau nota pembelaannya terkait perkara korupsi proyek e-KTP. Tak kuasa Novanto menangis sesenggukan meminta maaf pada keluarganya.

Awalnya, Novanto meminta maaf pada masyarakat Indonesia karena merasa dianggap gagal sebagai Ketua DPR. Namun air mata dan nafas yang berat tak bisa terucap ketika Novanto meminta maaf kepada istri dan anaknya.

"Kepada istri dan anak-anakku tercinta, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf kepada istri saya, Deisti Astriani...," ucap Novanto dengan suara yang sesenggukan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

"Dan anak-anak saya, Rheza Herwindo dan Dwina Michaella yang masih bersekolah di Amerika Serikat ..., Giovanno Farrell, dan Gavriel Putranto," sembari terisak parau.

Mendengar Novanto menangis sesenggukan, Deisti yang duduk di kursi pengunjung tampak menyeka air matanya dengan tisu. Sesekali Novanto berhenti membacakan pleidoinya untuk minum, dan kembali melanjutkan membaca.

"Kita adalah pilihan Allah SWT, sesungguhnya pertolongan-NYA sangat dekat dengan kita untuk meyikapi masa-masa tersulit dengan baik. Insyallah kita adalah prajurit-prajurit itu dan janganlah kalian bersedih," tutur Novanto.

Dengan berat hati, Novanto meminta majelis hakim untuk memutuskan perkaranya dengan adil. Terlebih untuk tidak menjatuhkan hukuman penjara yang terlalu lama.

"Mengingat umur saya yang tidak muda ini dan kesehatan yang terus menurun. Karenanya saya berharap majelis hakim dapat memutuskan perkara ini dengan seadil-adilnya, karena sebelum ini saya tidak pernah terlibat masalah hukum apa lagi sekarang melanggar Pasal 2 ayat 1 tentang korupsi dengan berat hati saya terpukul," jelasnya.

Novanto mengaku siap bila nantinya putusan majelis hakim membuatnya kembali menjadi rakyat biasa. Kendati demikian ia meminta pidana tambahan terkait pencabutan hak politiknya dipertimbangkan.

Lebih lanjut, Novanto meminta seluruh aset-aset tabungan baik itu properti, deposito yang diblokir atas nama istrinya dan juga untuk dibuka kembali. Sebab menurutnya dalam fakta persidangan tak ada kaitannya dengan perkara ini.

"Saya masih memiliki tanggungan istri dan anak yang masih di bangku sekolah dan baru berusia 12 tahun yang sangat membutuhkan figur seorang ayah. Saya memohon agar aset-aset tabungan, giro dan deposio yang diblokir atas nama saya maupun istri dan anak-anak saya agar dicabut pemblokirannya karena fakta persidangan tidak ada kaitannya dengan perkara ini," tutupnya.

Rekomendasi
Tutup