Ferdinand Semprot Waketum MUI yang Sebut Tuhan Bisa Marah Jika Masjid Ditutup Saat PPKM Darurat: Tiap Hari Korban Meninggal!

| 01 Jul 2021 20:25
Ferdinand Semprot Waketum MUI yang Sebut Tuhan Bisa Marah Jika Masjid Ditutup Saat PPKM Darurat: Tiap Hari Korban Meninggal!
Waketum MUI Anwar Abbas. (Foto: Antara)

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pernyataan Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas soal penerapan PPKM Darurat yang berimbas dengan ditutupnya rumah ibadah, salah satunya masjid.

Ferdinand juga membagikan tangkapan layar judul artikel WartaKota dengan judul, "Masjid Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat, Waketum MUI: Bangsa Ini Bisa Dimarahi Tuhan."

Menaggapi itu, Ferdinand mengingatkan bahwa setiap hari selalu ada korban meninggal akibat COVID-19. Belum lagi dengan kondisi rumah sakit yang penuh dan tenaga kesehatan (Nakes) yang kewalahan akibat bertambahnya pasien COVID-19.

"Pak MUI, tiap hari korban berjatuhan meninggal, RS penuh, Nakes kelelahan. Mengapa engkau sdh setua ini tak bs sedikit memahami bahwa agama itu bukan hanya soal rumah ibadah? Agama itu jg ttg meringankan beban org lain, melakukan ikhtiar demi kehidupan," cuit Ferdinand di akun Twitternya, Kamis (1/7/2021)

"Belajar lg yg banyak pak!" tambah dia.

Ferdinand juga menyebut bahwa menghindari kerumunan, termasuk di rumah ibadah merupakan salah satu ikhtiar pencegahan penularan virus corona. "Sahabat, kondisi covid ini semakin menguatirkan terutama di Jakarta, Jawa dan Bali. Tiap hari berita duka hadir dari antara teman."

"Tolonglah kita disiplin semua, hindari kerumunan baik itu di mana sj termasuk rumah ibadah. Kita lakukan ikhtiar terbaik agar covid sgr terkendali," kata Ferdinand.

Dikutip dari WartaKota, Waketum MUI Anwar Abbas membandingkan penutupan seluruh tempat ibadah dengan aturan terkait pembatasan aktivitas di tempat kerja. Di mana di daerah zona merah seperti di Jakarta, perkantoran masih diperkenankan untuk dihadiri 25 persen dari karyawannya, maka kebijakan tersebut juga bisa diterapkan untuk tempat ibadah.

Menurut Anwar, jika di daerah zona merah perkantoran hanya diperkenankan dihadiri oleh 25 persen dari karyawannya, maka hal yang serupa juga bisa kita berlakukan untuk masjid. Ia lantas menyebut kalau kantor tidak ditutup, masjid juga seharusnya jangan ditutup.

"Kalau kantor ditutup, ya akan menimbulkan masalah, dan kalau masjid ditutup, bangsa ini bisa dimarahi Tuhan," kata Anwar yang juga Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

Rekomendasi