Tim Editor
"Zaman sudah berubah, kita tidak berada di zaman-zaman sebelumnya di mana birokrasi masih punya budaya-budaya lama, meminta dilayani daripada melayani," kata Yasonna dalam acara pencanangan Zona Integritas dan Diskusi Ilmiah Kemenkumham di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Dijelaskan Yasonna, perubahan birokrasi itu dapat terwujud lantaran adanya sumber daya manusia (SDM) yang berintegritas. Oleh karenanya, dia meminta seluruh SDM Kemenkumham menjaga integritasnya sehingga bisa ikut mewujudkan sistem birokrasi yang profesional, transparan, akuntabel, dan inovatif.
"Tanpa SDM yang berintegritas, yang mempunyai kemampuan melayani, ini percuma saja," ujar Yasonna.
Baca Juga : Menkumham Pastikan Pidana LGBT Ada Batasan Umur
Selain itu, Yasonna juga meminta kementeriannya bersih dari praktik korupsi. Meskipun tidak mudah, dengan adanya pelaksanaan birokrasi dan sistem yang baik, hal ini bukan berarti tidak mungkin.
"Tentu ini bukan semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan proses yang panjang, diperlukan aturan-aturan, SOP-SOP di birokrasi kita, termasuk sistem yang ada," katanya.
Yasonna mengatakan, sebuah institusi sulit bergerak jika tanpa profesionalisme, transparansi, dan tanpa inovasi dalam merespons kebutuhan publik.
"Tambun tapi sulit bergerak, tidak mengikuti pergerakan zaman. Oleh karenanya, time has changed kita harus mengubah itu," ujarnya.
Dia berharap, seluruh SDM di kementerian yang di bawahinya dapat mengikuti perubahan zaman, sehingga terbentuk sikap mental dan perilaku yang baik dalam melayani publik.
"Agar betul-betul zona integritas bebas korupsi bisa terwujud di waktu-waktu mendatang," ujarnya.
Selain Yasonna, hadir dalam acara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Acara tersebut diikuti 1.100 Taruna Poltekim dan Poltekip, serta calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kemenkumham.
