ERA.id - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menyinggung soal rendahnya rasio pajak Indonesia jika dibandingkan negara-negara tetangga. Prabowo menyebut pada zaman orde baru, rasio pajak Indonesia mencapai 14 persen.
"Penerimaan pajak kita sekarang itu hanya 11 persen dari GDB (Gross Domestic Product) kita, 11 persen dari GDB kita. Di Orde Baru pernah 14 persen. Sekarang Thailand kalau tidak salah sudah 16 persen, kalau tidak ya. Malaysia sekitar itu 16 persen, Kamboja mngkin lebih," kata Prabowo saat berpidato dalam acara buka puasa bersama di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
"Katanya orde baru jelek, hal-hal semacan itu, kalau kita bisa sama dengan Thailand saja atau sama dengan Malaysia, berarti kan kita sampai ke 16 persen. Kalau tidak salah Thailand sudah 18 persen," tambahnya.
Dia heran mengapa penerimaan pajak Indonesia bisa lebih rendah ketimbang negara ASEAN. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.
Dia pun yakin rasio pajak Indonesia bisa lebih tinggi atau minimal sama dengan Thailand atau Malaysia. Caranya, dengan perbaikan manajemen.
"Katakanlah 16 persen, kalau naik dari sekarang 10,8, 11 persen, kita naik ke 16 persen, berarti kan naiknya 5 persen. 5 persen dari GDB kita, itu USD75 miliar. Hanya dengan perbaikan manajemen, pasti para pakar nanti bisa menemukan," jelasnya.