Transjakarta Lebih Keren dengan Karya Anak Difabel
Transjakarta Lebih Keren dengan Karya Anak Difabel

Transjakarta Lebih Keren dengan Karya Anak Difabel

By Yudhistira Dwi Putra | 20 Apr 2018 15:28
Jakarta, era.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Transjakarta menyediakan satu unit bus Transjakarta untuk diberikan kepada anak-anak penyandang disabilitas. Bus tersebut sengaja disediakan sebagai lapak berkreasi anak-anak difabel lewat karya lukis.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menerangkan, kegiatan lukis bus Transjakarta ini sengaja digelar untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Minggu, 21 April 2018. Menurut Sandi, lewat kegiatan ini, pemprov enggak cuma memberi lapak berkreasi pada kaum difabel tapi juga memberi apresiasi kaum ibu yang dikaruniai anak-anak berkebutuhan khusus.

"Karena besok akan diperingati hari Kartini, karena ibu-ibunya adalah tangguh yang bisa mendidik anak-anak ini," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (20/4/2018).

Direktur Utama Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, setelah seluruh lukisan diselesaikan, pihaknya bakal melapisi lukisan anak-anak dengan cat khusus untuk menjaga lukisan mereka tak luntur. Kalau sudah oke, bus tersebut bakal dioperasikan di koridor satu, Blok M-Stasiun Kota.

Melukis bus Transjakarta (Foto: Leo Dwi Jatmiko/era.id)

Melukis bus Transjakarta (Foto: Leo Dwi Jatmiko/era.id)

Melukis bus Transjakarta (Foto: Leo Dwi Jatmiko/era.id)

Menurut rencana, bus Transjakarta hasil lukisan tangan para anak akan mulai dioperasikan pada Senin (23/4) mendatang. Tak bertepatan dengan Hari Kartini memang, tapi menurut Timotius Warsito, mentor anak-anak dari Artburt Indonesia, pihaknya sengaja tak memberi tenggat waktu kepada anak-anak agar mereka bisa lebih leluasa berkreasi.

Baca Juga : 400 Difabel Bakal jadi Relawan Asian Para Games 2018

Sebab, nilai terpenting dari berbagai kegiatan ini adalah sebagai kampanye untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengapresiasi karya-karya anak difabel.

"Kita rencanakan karena anak-anak fisiknya tidak bisa dipaksa jadi saya bikin 2 hari jam 9-12 siang atau jam 1 ... Kita ingin kampanye bahwa karya-karya anak difabel ini perlu di apresiasi dengan baik," kata Timotius.

Menurut Kak Toto --sapaan akrab Motius, seluruh kegiatan ini melibatkan sepuluh anak berkebutuhan khusus berusia di bawah 18 tahun. Rencananya, anak-anak juga bakal dilibatkan dalam pembukaan Asian Games 2018, sebagai volunteer sekaligus performer dengan menampilkan kebolehan mereka bernyanyi.

Rekomendasi
Tutup