Tidak Perlu Khawatir dengan Tenaga Kerja Asing
Tidak Perlu Khawatir dengan Tenaga Kerja Asing

Tidak Perlu Khawatir dengan Tenaga Kerja Asing

By bagus santosa | 22 Apr 2018 15:49
Jakarta, era.id - Penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak. Kritik itu muncul karena Perpres itu disebut mempermudah tenaga kerja asing masuk ke Indonesia dalam berbagai tingkatan pekerjaan. 

Menanggapi hal ini, mantan Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono, Mari Elka Pangestu menilai hal ini tidak perlu ditakutkan. Sebab, menurutnya, pekerja asing dapat membantu membangun sentra-sentra penting dan inovasi di lapangan pekerjaan. Apalagi, dia menambahkan, survei membuktikan Indonesia kekurangan sumber daya manusia.

“Talenta asing masuk itu akan membantu menciptakan sentra. Sentra inovasi, sentra perkembangan, dan berbagai macam industri,” kata Mari di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2018).

Mari menuturkan masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan adanya para pekerja asing yang masuk ke Indonesia. Lantaran, Mari menyebut dari segi jumlah, mereka masih sedikit jika dibandingkan dengan tenaga WNI. Baginya, yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat untuk dapat mengembangkan talenta-talenta pekerja WNI.

Baca Juga : Jokowi: Izin Tenaga Asing Jangan Berbelit

“Masyarakat tidak perlu khawatir, karena jumlah tenaga asing di Indonesia juga kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan tenaga kerja yang ada. Kita harusnya lebih mementingkan bagaimana talenta-talenta yang kita perlukan untuk bisa mengembangkan talenta kita di dalam negeri,” tuturnya.

Mari menambahkan, tenaga kerja Indonesia harus memiliki standar pendidikan yang layak serta pelatihan yang baik. Sebab, tenaga-tenaga kerja asing datang bukan tanpa bertugas untuk mengisi posisi dan talenta kosong di Indonesia, serta mengajarkan tenaga kerja Indonesia.

"Mereka datang sementara dengan harapan bahwa mereka juga akan melatih kita di sini juga. Namun, kita juga harus memiliki SDM yang terlatih juga. Harus komplemen dengan pendidikan," tuturnya.

Rekomendasi
Tutup