Imam menuturkan, beberapa agenda penting pada tahun ini meliputi pilkada serentak, Asian Games, konferensi IMF dan World Bank di Bali serta Pemilu 2019 sehingga pasukannya harus mempersiapkan diri lebih matang.
"Sesuai dengan (agenda) yang ada. Asian Games, lalu juga pilkada serentak, rencana sidang IMF di Bali, pilpres, kalender Kamtibmas dan May Day juga," urai Imam di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (23/4/2018).
Menurut Imam, apel bersama Korps Brimob Polri ini dilakukan satu bulan sekali secara rutin sebagai wujud tanggung jawab dalam mengamankan negara.
"Yang jelas Polri dalam hal ini Korps Brimob Polri siap memberikan pelayanan dan pengamanan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia," lanjutnya.
"Jadi intinya, Korps Brimob Polri ini merupakan power on hand Kapolri. Sebagai wujud tanggung jawab secara moral, bahwa Korps Brimob dan Polri siap digerakkan. Sehingga tujuan dari apel kesiagaan, 1x24 jam Korps Brimob siap mengamankan dari Sabang sampai Merauke," tandas Imam.
Baca Juga : Mendagri dan DPR Evaluasi Pilkada 2018
Sementara itu, intelijen Brimob juga sudah menyiapkan strategi pengamanan untuk menjaga perayaan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei mendatang. Salah satunya dengan menyiagakan personel intelejen.
"Untuk May Day, teman-teman intel juga sudah bekerja. Jadi ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran demo. Tapi ini hampir di seluruh Indonesia," jelas Komandan Pasukan Pelopor, Brigjen Verdianto Iskandar.
"Sebagian besar nanti ada di Monas, Merdeka Barat kemudian ada yang bergerak ke GBK. Ada yang ke GBK, ada beberapa yang langsung bubar di Monas. Mudah-mudahan tidak usah sampai GBK. Tapi ini masih tahap penjajakan," lanjutnya.
Setiap 1 Mei Indonesia memperingati Hari Buruh atau yang dikenal sebagai May Day. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24/2013, May Day yang jatuh pada 1 Mei ditetapkan sebagai hàri libur nasional. Sementara Asian Games akan diselenggarakan pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.