Jajak pendapat yang dilakukan Litbang Harian Kompas merilis elektabilitas Prabowo berada di angka 14,1 persen jauh di bawah rivalnya Jokowi di angka 55,9 persen.
"Survei itu belum tentu merefleksikan apa yang sesungguhnya. Hanya menjadi salah satu indikator," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/04/2018).
Apalagi, kata Fadli, metode variabel pertanyaan di survei menentukan jawaban dari masyarakat. Sehingga, survei bisa ditebak hasilnya.
Baca Juga : PKS Cuma 95 Persen Dukung Prabowo, Ragu?
Prabowo Subianto (Ilustrasi/era.id)
"Pemilu itu kan persis satu tahun lagi, jadi menurut saya ya biasa-biasa saja. Nanti pada waktunya tentu akan ada kontestasi yang sesungguhnya dan rakyat yang menentukan dan itu masih tahun depan," ucapnya.
Kendati begitu, Fadli masih tetap optimis ketumnya mampu membalikkan keadaan saat ini dan menang di Pilpres 2019 melawan Jokowi. Karena, kata Fadli, banyak janji-janji Jokowi yang belum terealisasi saat ini.
"Saya menemui juga kemarin di Sumut. Rata-rata sama, merasakan kesulitan-kesulitan hidup terutama di bidang ekonomi," terangnya.
Baca Juga : Elektabilitas Prabowo Belum Bisa Dekati Jokowi
Survei elektabilitas capres. (Infografis/era.id)
Seperti diketahui, hari ini Litbang Harian Kompas merilis hasil survei terkait elektabilitas Presiden Joko Widodo semakin naik. Namun, penantangnya Prabowo Subianto justru mengalami penurunan.
Survei ini dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei ini melibatkan responden 1.200 secara periodik. Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional.
Baca Juga : Cawapres Prabowo Diumumkan Akhir April
Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error 2,8 persen. Hasilnya, elektabilitas Jokowi berada di angka 55,9 persen, meningkat dibandingkan dengan enam bulan lalu yang hanya berada di kisaran 46,3 persen.
Sementara itu, elektabitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang berada diangka 18,2 persen.